Membaca Buku Yang Terbuka
Dari semua makhluk hidup, hanya manusia yang memiliki kemampuan literasi atau berbahasa. Sebab itu manusia memiliki perabadan, binatang tidak.
Tulisan adalah bahan bakar peradaban. Sebab itu, ketika manusia purba “menuliskan” pengetahuan di gua-gua, dan batu-batu, sejarah bisa dilacak, peradaban bisa diteliti.
Ketika Tuhan menulis dengan jariNya (finger of God) ke dua loh batu, hukum-hukumNya, Tuhan sedang menuliskan peradaban baru.
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Pahatlah dua loh batu sama dengan yang mula-mula, maka Aku akan menulis pada loh itu segala firman yang ada pada loh yang mula-mula, yang telah kaupecahkan. (Kel 34:1)
10 hukum Tuhan (Kel 20:1-17) adalah sebuah era baru bukan hanya untuk Musa dan Israel, tapi untuk umat manusia. Untuk pertama kalinya, hukum moral mulai didefinisikan dalam peradaban manusia.
Dan terbukti, sampai dunia modern pun, hukum-hukum moral (terutama hukum ke-5 sampai kepada 10) tetap menjadi hukum positif yang diakui kitab-kitab undang-undang hukum bangsa-bangsa beradab.
Kitab suci (Alkitab) adalah sebuah peninggalan yang sangat berharga karena denganNya kita bisa mengerti pribadiNya, kerinduanNya, isi hatiNya, rencanaNya, dan misteri-misteri kehidupan lainnya. Alkitab bagaikan dua loh batu dizaman Musa, Tuhan sendiri menuliskanNya melalui pewahyuan kepada para penulis.
Bukan hanya di loh batu, dan alkitab, ternyata Tuhan juga menuliskan hukumnya kepada surat yang hidup yaitu hidup manusia itu sendiri.
Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang. Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia. (II Kor 3:2-3)
Orang yang percaya Yesus, hidupnya seperti surat atau buku yang terbuka, bisa dibaca dan memiliki pesan. Artinya, Tuhan bisa menaruh pesanNya kepada semua orang percaya tanpa melihat status, kepandaian, umur, kekayaan, dan hal lainnya yang manusia seringkali pakai untuk menjadi acuan.
Membaca 10 hukum Tuhan (hukum moral), dan Alkitab (hukum kerajaan) sudah menjadi pengetahuan umum dan standard yang terus dipelajari orang percaya. Tapi, “membaca diri sendiri dan orang lain” seringkali dianggap tidak penting.
Baik di 2 loh batu, alkitab maupun hati manusia, semuanya adalah Tuhan yang menulis. Selama kita mengenali bahasaNya maka kita akan mampu membaca apapun bentuk penyimpanan tulisan itu. Tulisan Tuhan menggunakan bahasa Tuhan membentuk peradaban Tuhan.
Hanny Setiawan
Daily Seeking God
– 10 Tahun Perenungan Mencari Tuhan –
Daily Seeking God adalah kumpulan tulisan Hanny Setiawan selama 10 tahun. Ditulis secara spontan ketika ada pertanyaan-pertanyaan kepada diri sendiri. Dengan mengikuti “renungan harian” ini diharapan bisa mengerti pergumulan batin selama 2009-2019 penulis.