Melihat ke Dalam
MELIHAT KE DALAM
YOHANES 15:2
BeritaMujizat.com – Pesan Mimbar – Rosh Hashananah 5781 pada hari Jumat 18 September 2020 kita telah mendapat pesan tentang Repentance (pertobatan), Reconciliation (pemulihan), Revival (kebangunan rohani) dan kepada Reaching Out (pejangkauan jiwa-jiwa). Dalam minggu ini, kita semua belajar untuk bertobat untuk pribadi kita di setiap hari. Sehingga setiap hidup kita menjadi pribadi yang mengalami perubahan dan pertumbuhan serupa denganNya.
Dalam kehidupan kekeristenan kita salah satunya diidentikkan dengan kehidupan sebuah pohon. Sebuah pohon yang hidup itu memiliki akar, akan bertumbuh dan juga akan berbuah. Dalam Yohanes 15:1-8 di ingatkan kembali bagi kita tentang menjadi berbuah. Ranting yang tidak berbuah akan di potong dan yang berbuah akan dibersihkan supaya lebih banyak berbuah.
Untuk bisa menjadi berbuah sebuah ranting itu harus dibersihkan. Hal ini seperti di dalam Yohanes 15:1-8. Kita harus memastikan hidup kita berbuah. Karena Tuhan punya rencana yang besar untuk kita yaitu menjadi serupa denganNya. Oleh sebab itu benih itu harus di tanam dan tumbuh di hati kita.
Ketika ranting itu dibersihkan pasti tidak enak, begitu juga kehidupan kita untuk berbuah harus mau dibersihkan dan pasti tidak enak. Karena ketika kita mengijinkan hidup kita dibersihkan maka kita telah memutuskan untuk hidup kita akan berbuah. Meskipun di musim lalu kita telah dibersihkan dan berbuah, itu jangan menghalangi kita untuk terus dibersihkan dan berbuah lebih banyak lagi. Pertanyaannya yang harus kita katakan dalam diri kita setiap hari adalah sudahkan kita dibersihkan hari ini? Sudahkah kita rela untuk dikoreksi setiap hari?
Melihat Ke Dalam :
1. Hidup Tetap Berbuah Di Segala Musim
Dalam kehidupan normal kita, sering kali kita memiliki kecenderungan untuk malu, bahkan tidak mau untuk di koreksi. Karena dikoreksi itu berarti semua kelemahan dan kesalahan kita akan terlihat. Dan itu memperlihatkan hidup kita yang lemah dihadapan orang lain baik itu pemimpin kita, pasangan kita bahkan keluarga kita. Justru ini sangat keliru karena itu sangat tidak sehat dan bisa menjadi sarang penyakit karena tidak mau dibersihkan dan dikoreksi hidup kita.
Matius 5:58 untuk menjadi sempurna seperti Bapa di surga itu sangat tidak mudah. Karena memang kita sudah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Oleh sebab itu kita harus diperbabarui setiap hari, di koreksi setiap waktu. Dalam mengikut Tuhan, maka kita harus rela di bersihkan, dipotong yang tidak perlu. Segala sesuatu harus kita relakan untuk mendapat hidup yang lebih berbuah. Karena fase dibersihkan itu berarti itu menjadi fase seekor kepompong sebelum menjadi kupu-kupu. Yang kita dilakukan dalam masa ini hanya berdiam dan selalu minta Tuhan mengoreksi hati dan hidup kita.
Dalam dalam mazmur 51:17 sebagai raja dia tidak malu mengakui segala dosa dan kelemahannya. Daud mau merendahkan diri dan siap dikoreksi hatinya oleh Tuhan. Meskipun dia telah banyak menang dalam peperangan, tapi dia tetap rendah hati. Seringkali pengalaman hidup kita membuat kita tidak mau di koreksi. Oleh sebab itu kalau kita mau hidup kita maksimal berbuah maka kita harus rela memotong yang tidak perlu itu setiap hari. Dan setiap hari berjalan ke arah Dia, maka segala dosa dan kotoran hidup kita otomatis semakin hilang dan berkurang serta menjadi bersih. Dan yang ada hanyalah kemuliaan Tuhan dan semakin serupa denganNya.
2. Jangan Fokus Dengab Pertumbuhan Orang Lain Tapi Lupa Dengan Pertumbuhan Kehidupan Kita Sendiri
Sering kali sebagai manusia kita mudah mencacat hidup orang lain dan lupa berfokus kepada pertumbuhan kehidupan kita sendiri. Secara natural usia itu pasti akan bertambah setiap hari. Tapi beda dengan pertumbuhan kehidupan kerohanian kita. Belum tentu bertambah, bisa saja justru merosot dan tidak bertumbuh serta berbuah. Ijinkan hidup kita dikoreksi dan Tuhan melihat sampai kedalaman hati kita.
Hati itu harus dijaga setiap hari. Kita memerlukan orang lain untuk mengoreksi hati dan hidup kita. Jangan suka melihat kesalahan dan kelemahan orang lain lebih mudah, tapi sulit melihat itu untuk diri kita sendiri. Kalau kita mengerti bahwa kita semua sama, maka kita tidak akan memakai waktu kita untuk melihat hidup orang lain. Tapi justru lebih banyak memakai waktu kita untuk melihat kedalaman hati kita supaya dikoreksi setiap hari.
Indikasi pertumbuhan kerohanian adalah lahirnya buah-buah roh. Buah-buah Roh adalah hasil dari koreksi sebuah hati yang mau dibersihkan. Apakah sampai sekarang ini, kita masih memghasilkan buah-buah roh? Sering kali kita tidak stabil dalam berbuah, karena sering kali kita terpengaruh dengan kondisi hati dan pikiran kita setiap hari. Oleh sebab itu jaga hati dan pikiran dalam doa dan firman. Sehingga akan membawa hidup kita untuk berbuah. Dan meminta Tuhan mengoreksi hati kita dan jangan biarkan kita gagal setiap hari untuk dikoreksi. Tapi berjuang menjadi pribadi yang mau berubah dari hari kemarin.
Pada akhirnya, kita harus lebih memperhatikan pertumbuhan pribadi dan selalu mau untuk berbenah diri. Kita bertumbuh setiap hari dan setiap waktu. Dan ketika kita dikoreksi hati kita, maka kedalaman dan kepekaan akan ditambahkan dalam hidup kita. Bulan September ini, kita sudah mulai Doa Fajar, dengan doa fajar ini kita bisa di koreksi melalui doa untuk menjadi pribadi yang lebih mencari Tuhan sebelum melakukan apapun.
Kiranya kita tidak bodoh dengan tidak memikirkan pertumbuhan kerohanian kita dan selalu berfokus kepada pertumbuhan orang lain. Karena semua tanggung jawab pribadi. Perubahan hati selalu di mulai dari diri pribadi yang mau dikoreksi dan rela membuka hati. Setiap hari mau di koreksi, otomatis kotoran demi kotoran sedikit demi sedikit dan akan menjadi bersih hati dan hidup kita.
Firman Tuhan ini disampaikan di ibadah Minggu Sore, pada hari Minggu, 20 September 2030 oleh Bp. Pdt. Benyamin Henry Setiawan,S.Miss di Bethany El Bethel Solo Baru.
Penulis : Yohana Sri Pamularsih