Kisah Ratu Ester: Keberanian, Iman, dan Pengorbanan
BeritaMujizat.com – Sosok – Pernahkah kalian mendengar nama Ratu Ester? Ratu yang cantik dan pemberani, ia juga membebaskan bangsanya dari pembantaian. Hari ini kita akan membahas tentang Ratu Ester mulai dari perjalanan hidupnya hingga ia menjadi Ratu.
Ester adalah orang Yahudi yang saat itu tinggal di Persia bersama sepupunya yang bernama Mordekhai, karena kedua orangtua Ester saat itu sudah meninggal.
Suatu hari, Ester dan perempuan muda lainnya diundang ke istana raja. Saat itu, raja ingin memilih ratu baru untuk kerajaan dan akhirnya terpilihlah Ester. Saat itu untuk sementara waktu Ester harus menyembunyikan identitasnya karena petinggi raja bernama Haman sangat membenci orang Yahudi. Bahkan pada saat itu raja menyuruh semua orang di istana untuk sujud dihadapan Haman karena jabatannya, tapi pada saat itu Mordekhai tidak bersujud dihadapan Haman karena ia hanya sujud untuk Tuhan saja. Didalam Kitab Ester 3:1-2 dikatakan….
“Sesudah peristiwa-peristiwa ini maka Haman bin Hamedata, orang Agag, dikaruniailah kebesaran oleh raja Ahasyweros, dan pangkatnya dinaikkan serta kedudukannya ditetapkan di atas semua pembesar yang ada di hadapan baginda.
Dan semua pegawai raja yang di pintu gerbang istana raja berlutut dan sujud kepada Haman, sebab demikianlah diperintahkan raja tentang dia, tetapi Mordekhai tidak berlutut dan tidak sujud.” (Ester 3:1-2)
Karena perbuatan Mordekhai hati Haman pun panas dan membuat ikhtiar untuk membunuh Mordekhai dan seluruh orang Yahudi yang ada di Persia.
Hari demi hari, bulan demi bulan sampai jatuhlah pada bulan kedua belas, yaitu bulan Adar. Haman memberitahu raja Ahasyweros bahwa ada orang-orang didaerah kecil yang tidak menuruti perintah raja. Karena berita itu hingga akhirnya raja pun mengizinkan Haman untuk membuat hukum baru dan terbuatlah hukum baru itu yang dimana hukum itu mengatakan bahwa di bulan-bulan tertentu semua orang Yahudi akan dibunuh. Peristiwa ini juga tertulis di Kitab Ester 3:8-11,13.
Mordekhai pun mendengar berita itu dan langsung memberitahukan kepada Ester. Mordekhai pun meminta tolong kepada Ester untuk berbicara kepada raja agar raja dapat mengubah hukuman yang Haman buat dan untuk menyelamatkan orang-orang Yahudi. Namun pada saat itu Ester sangat takut karena terkadang raja akan membunuh orang yang datang kepadanya tanpa undangan. Tetapi, Mordekhai meminta Ester untuk memikirkan tentang orang-orang Yahudi yang akan dibunuh. Peristiwa ini tertulis juga di Kitab Ester 4:1-17
Setelah memikirkannya Ester menyuruh Mordekhai untuk pergi dan mengumpulkan orang-orang Yahudi yang berada diserah Susan untuk berpuasa bersamanya. Setelah 3 hari berpuasa Ester pun pergi menemui raja, setelah melihat kedatangan Ester raja pun mengacungkan tongkat emasnya yang berarti bahwa ia senang akan kedatangan Ester. Raja pun bertanya apa yang Ester inginkan darinya dan Ester pun menyampaikan bahwa saat ini bangsanya sedang dalam bahaya karena hukum yang dibuat oleh Haman, karena dia dan seluruh orang Yahudi yang berada didalam kerajaan akan dibunuh. Mendengar apa yang diucapkan Ester, raja pun marah kepada Haman dan menghukum mati Haman. Peristiwa ini juga tertulis di Kitab Ester 7:1-10
Setelah Haman mati, raja pun membuat hukum baru dimana ia melindungi orang-orang Yahudi dan mengizinkan untuk mereka membela diri jika ada yang menyakiti bangsa mereka. Didalam Ester 8:10-11 dikatakan….
“Maka ditulislah pesan atas nama raja Ahasyweros dan dimeterai dengan cincin meterai raja, lalu dengan perantaraan pesuruh-pesuruh cepat yang berkuda, yang mengendarai kuda kerajaan yang tangkas yang diternakkan di pekudaan, dikirimkanlah surat-surat
yang isinya: raja mengizinkan orang Yahudi di tiap-tiap kota untuk berkumpul dan mempertahankan nyawanya serta memunahkan, membunuh atau membinasakan segala tentara, bahkan anak-anak dan perempuan-perempuan, dari bangsa dan daerah yang hendak menyerang mereka, dan untuk merampas harta miliknya,” (Ester 8:10-11)
Dari kisah Ratu Ester kita dapat belajar bahwa iman kita kepada Tuhan dan keberanian kita akan membawa kita kepada keberhasilan bukan kepada kesensaraan dan kita juga belajar tentang Pengorbanan. Jika Ratu Ester rela berkorban untuk bangsa Yahudi kenapa kita tidak?!.