Pesan MimbarSpiritualitas

Kingdom of Priests: Saatnya Bangkit sebagai Imam Tuhan!


BeritaMujizat.com – Pesan Mimbar – Apa yang terjadi di bangsa kita saat ini adalah kebangkitan di tengah keterpurukan. Di tengah berbagai tantangan, Tuhan sedang meniup terompet-Nya untuk membangunkan kita agar “wake up” dan “standing in the gap”.

Roma 8:28 mengingatkan kita bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang mengasihi-Nya. Setiap goncangan bukan tanpa tujuan—Tuhan sedang membangkitkan imam-imam-Nya.

Panggilan Menjadi Imam Tuhan

Dahulu, hanya keturunan Harun yang berhak masuk ke ruang Maha Kudus. Namun, setelah Yesus mati di kayu salib, tirai Bait Suci terbelah, memberi akses bagi semua orang untuk berhadapan langsung dengan Tuhan. Ini berarti, kita semua dipanggil sebagai imam-Nya, bukan berdasarkan jabatan, tetapi berdasarkan fungsi.

Dalam 1 Petrus 2:5 dikatakan:

“Kalian seperti batu-batu yang hidup. Sebab itu hendaklah kalian mau dipakai untuk membangun Rumah Allah yang rohani. Dengan demikian kalian menjadi imam-imam, yang hidup khusus untuk Allah, dan yang melalui Yesus Kristus mempersembahkan kepada Allah, kurban rohani yang berkenan di hati Allah.”

Jadi, menjadi imam bukan hanya bagi pria atau full-timer, tetapi bagi setiap orang yang percaya. Wahyu 1:6 menyebut kita sebagai “Kingdom of Priests”, sebuah kerajaan yang dipenuhi oleh imam-imam Tuhan yang berfungsi membawa korban bagi-Nya.

Empat Tugas Seorang Imam

  1. Menjadi Perantara Antara Tuhan dan Manusia
    Zaman dahulu, dosa seseorang harus diwakili oleh Imam Besar di ruang Maha Kudus. Kini, kita sebagai imam modern memiliki tugas yang sama: menjembatani keluarga, sekolah, dan bangsa kita dengan Tuhan melalui doa syafaat. Seperti yang dikatakan Derek Prince:

    “Doa syafaat adalah senjata paling ampuh dalam peperangan rohani untuk menghancurkan kekuatan kegelapan dan membawa kebebasan bagi mereka yang terikat.”

  2. Doa Syafaat Mengubah Keadaan, Hati, dan Sejarah
    E.M. Bounds berkata:

    “The intercessor prayer can change circumstances, change heart and change history.”

    Saat kita berdoa syafaat dengan sungguh-sungguh, kita sedang mengubah sejarah. Tidak ada kebangunan rohani tanpa doa syafaat.

  3. Membawa Persembahan Terbaik kepada Tuhan
    Imam bertugas mempersembahkan korban yang layak bagi Tuhan. Kejadian 4:3 mencatat bahwa persembahan Kain ditolak karena diberikan di akhir hari, sementara Habel memberikan yang terbaik sejak awal. Kita harus meneladani Habel dengan mempersembahkan yang terbaik kepada Tuhan, bukan sisa-sisa dari waktu dan hidup kita.
  4. Memasuki Tempat Maha Kudus dengan Kekudusan
    Holiness (kekudusan) adalah hal yang harus kembali ditiupkan dalam kehidupan kita. Ibrani 9:7 menjelaskan bahwa Imam Besar hanya boleh masuk ke tempat Maha Kudus setahun sekali dengan darah korban. Kekudusan bukanlah sesuatu yang bisa kita abaikan, melainkan syarat untuk memasuki hadirat Tuhan.

    2 Korintus 2:14 menyatakan:

    “Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.”

    Ketika kita hidup dalam kekudusan, hidup kita akan menjadi seperti parfum yang menyebarkan aroma harum Kristus ke mana pun kita pergi.

Deklarasikan Panggilanmu sebagai Imam!

Bill Johnson pernah berkata:

“Sesuatu yang bagus ketika kamu declare, kamu sedang menanam patok.”

Yesaya 61 juga mengingatkan kita untuk mendeklarasikan kebenaran:

“Roh Tuhan ada padaku, Dia sedang mengurapi aku.”

Ketika kita menyatakan bahwa kita adalah imam-imam Tuhan dan hidup sesuai dengan panggilan tersebut, kita sedang menanam patok iman yang akan mengarah pada kebangunan rohani.

Mari kita sadar bahwa kita semua adalah imam-Nya. Kita dipanggil untuk membawa korban terbaik, berdoa syafaat, hidup dalam kekudusan, dan menjembatani manusia dengan Tuhan. Inilah saatnya “Kingdom of Priests” bangkit dan mengubah dunia! Apakah kamu siap menjawab panggilan ini?

Comments

Related Articles

Back to top button