Keyakinan Batin yang Tak Terkalahkan – 14 April
“Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku ….”(Matius 11:29). “Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya ….”
(Ibrani 12:6)
Intro:
Renungan hari ini, “Keyakinan Batin yang Tidak Terkalahkan”, diakhiri dengan satu pernyataan bahwa sungguh merupakan suatu hal yang “jahat” atau tidak benar bagi seorang Kristen untuk menjadi lemah dalam kekuatan Allah. Seperti yang dikatakan bahwa kita sering ingin kekuatan Allah, tetapi kita tidak menginginkan beban yang diletakkan Allah atas kita — satu-satunya cara untuk mengenal kekuatan Allah.
Renungan:
“Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya… ” (Ibrani 12:6). Betapa piciknya keluhan kita! Tuhan mengantar kita pada titik agar kita dapat mempunyai persekutuan dengan Dia, tetapi Ia hanya mendengar kita mengeluh dan mengerang, “Ya Tuhan, biarkan aku menjadi seperti orang lain!”
Yesus meminta kita berjalan bersama Dia lalu mengambil satu ujung kuk agar kita dapat menanggung bersama-sama dengan Dia. Itulah sebabnya, Yesus berkata kepada kita,” Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan ” (Matius 11:30).
Apakah Anda dipersatukan sedemikian erat dengan Yesus? Jika demikian, Anda akan bersyukur kepada Allah bila Anda merasakan “tekanan” tangan-Nya atas diri Anda.
“Dia memberi kekuatan kepada yang lelah ” (Yesaya 40: 29). Allah datang dan mengeluarkan kita dari emosi yang tidak benar (emosionalisme), dan kemudian keluhan kita berubah menjadi kidung pujian. Satu-satunya cara untuk mengenal kekuatan Allah adalah mengenakan kuk Yesus dan belajar kepada-Nya.
“Kegembiraan yang diberikan Tuhan kepada kalian akan menguatkan kalian ” (Nehemia 8:11, BIS). Dari manakah orang kudus mendapatkan sukacita mereka? Jika mengenal beberapa orang Kristen yang sungguh, hanya secara lahiriah, kita mungkin berpikir dari pengamatan kita bahwa mereka sama sekali tidak mempunyai beban untuk ditanggung. Akan tetapi, kita harus mengangkat selubung dari mata kita. Kenyataannya bahwa damai sejahtera, terang, dan sukacita dari Allah yang nyata ada di dalam diri mereka tidaklah tanpa adanya beban.
Beban yang diletakkan Allah atas kita akan memeras buah anggur dalam hidup kita dan menghasilkan air anggur. Namun, kebanyakan dari kita hanya melihat air anggur, bukan beban di balik semua itu.
Tidak ada kuasa di dunia atau di neraka yang dapat menaklukkan Roh Allah yang hidup dalam roh manusia. Hal ini menciptakan suatu keyakinan batin yang tak terkalahkan. Apabila hidup Anda hanya menghasilkan keluhan, bukannya air anggur, enyahkanlah hal itu jauh-jauh. Sungguh merupakan suatu hal yang “jahat” atau tidak benar bagi seorang Kristen untuk menjadi lemah di dalam kekuatan Allah.
Penulis : Oswald Chambers
Sumber : Sabda.Net, M. Agustinus Pur