Keteguhan Iman Petr Membawa Mantan Pejuang ISIS Mengenal Kristus
BeritaMujizat.com – Martir – Seorang missionaris dari Ceko bernama Petr Jasek mengalami cerita luar biasa bersama Tuhan. Imannya yang teguh di dalam Yesus menobatkan orang-orang yang dulu menganiaya dan membencinya sebagai seorang Kristen.
Cerita iman Petr Jasek dimulai waktu dia hendak pergi ke Sudan untuk mendokumentasikan penderitaan umat Kristen yang ada disana. Sesampainya di bandara, dia ditangkap oleh pihak keamanan setempat karena dicurigai sebagai mata-mata asing.
Dia dimasukan ke dalam penjara satu sel dengan narapidana teroris. Mengetahui Petr adalah orang Kristen, teman-teman satu selnya yang merupakan anggota DAESH, sebutan ISIS dalam bahasa Arab, memberi perlakuan sangat buruk terhadap dirinya.
Petr setiap saat dikatai-katai sebagai “babi kotor” atau “tikus kotor”. Teman-teman sel Petr juga tak segan untuk memukul dan menganiaya dirinya. Bahkan dia diperlakukan sebagai budak oleh para pejuang ISIS yang menghuni satu bersama dirinya.
Petr setiap hari harus mencuci pakaian dan melayani para pejuang ini. Dia juga diminta membersihkan toilet yang sangat jorok dengan tangan kosong. Apabila dia tidak mau melakukan, para pejuang memukul Petr dengan sangat keji. Suatu kali Petr pernah dipukul memakai tongkat kayu dari gagang sapu yang ada di sel karena dianggap tidak mengikuti perintah dengan baik.
Akan tetapi ditengah penyiksaan dan perlakuan buruk yang terus diterimanya, Petr justru teringat pengorbanan dan kasih Tuhan Yesus untuk umat manusia. Hal itu kemudian membuat Petr tidak dapat marah atau benci terhadap orang-orang yang telah menyakiti dan memperlakukannya seperti binatang.
Melalui penderitaannya, Petr melihat dengan jelas penderitaan yang dialami Tuhan Yesus untuk menyelamatkan umat manusia. Meskipun fisik, psikologis, dan mentalnya selalu ditekan melalui perlakuan-perlakuan buruk yang ditimpanya, akan tetapi Petr justru mengalami damai sejahtera yang luar biasa.
Tiba-tiba suatu malam Petr kagetkan dengan suara tangisan yang sangat keras dari para pejuang ISIS yang biasa menyiksa dirinya. Para pejuang ISIS ini ternyata merasa ketakutan dan kesedihan yang luar biasa karena mereka teringat perbuatan yang mereka lakukan selama ini.
Momen ini digunakan Petr untuk membantu mendoakan mereka dan mengabarkan injil kepada para pejuang ISIS yang telah menyiksa dan membencinya karena Kristus. Tidak hanya para narapidana yang mengalami lawatan Tuhan, para penjaga yang melihat kejadian ini juga mengalami lawatan Tuhan.
Melihat kejadian ini pihak otoritas penjara memindahkan Petr kedalam penjara yang lebih buruk dan sempit, akan tetapi semakin lebih banyak orang dalam penjara tersebut dalam penjara. Dia kemudia dimasukan dalam isolasi karena pihak otoritas penjara khawatir dengan Petr.
Namun tak lama berselang, pihak otoritas penjara akhirnya mengijinkan Petr untuk mengadakan ibadah di dalam penjara tersebut karena melihat begitu banyak orang mengalami lawatan Tuhan, dan merindukan untuk berdoa dan belajar Injil.
Penulis : Gilrandi ADP