Kematian yang Membawa Kehidupan
BeritaMujizat.com – Sosok – Bapak sekaligus pendiri Gereja Bethany Solo Baru telah berpulang di usianya yang ke-75 tahun. Setelah beberapa waktu berjuang di rumah sakit, pada sabtu malam 18/05/19 bapak Israel Nehemia Rudy Setiawan akhirnya menghembuskan nafas yang terakhir.
Selama masa hidupnya bapak pendeta Israel Nehemia Rudy Setiawan dikenal sebagai gembala yang sangat mencintai jemaat-jemaatNya. Beberapa jemaat yang turut bersaksi dalam ibadah pelepasan menyampaikan bahwa bapak pendeta sangat memperhatikan kehidupan rohani setiap jemaat.
Bapak Israel Nehemia Rudy Setiawan yang akrab disapa Babe oleh jemaatnya ini, juga dikenal sangat murah hati. Dia rela mengeluarkan uang lebih agar setiap jemaat mendapat jamuan makan setiap selesai ibadah. Bahkan ketika perekonomian Gereja dan keluarga sedang sulit, Babe tetap mengupayakan jamuan makan setiap ibadah.
Babe merasa perlu wajib menyediakan makanan untuk jemaat karena dia merasa iba melihat banyak jemaat yang hidupnya pas-pasan. Selama menjadi bapak dan gembala Gereja, Babe juga dikenal sering mengajarkan prinsip dan nilai-nilai yang luar biasa kepada jemaat. Salah satu prinsip dan nilai yang terus melekat hingga saat ini adalah prisip “dherek Gusti ojo itungan” (ikut Tuhan jangan perhitungan).
Prinsip dan nilai ini dianggap sebagai warisan rohani yang luar biasa. Kesetiaan dan ketaatan pendeta Israel Nehemia Rudy Setiawan dalam mengikut Tuhan, menjadikan Gereja Bethany Solo Baru sebagai rahim pergerakan yang subur.
Saat ini ada banyak sekali pemimpin-pemimpin rohani dan gerakan-gerakan baru yang lahir dari rahim Gereja Bathany Solo Baru. Oleh karena itu Banyak orang percaya bahwa kematian orang benar menghidupan semangat dan api kegerakan yang baru.
Untuk menghormati dan melepas pendeta Israel Nehemia Rudy Setiawan, Gereja Bethany Solo mengadakan doa dan penyembahan selama tiga hari. Selama ibadah pelepasan ada banyak sekali pesan Tuhan yang dinyatakan.
Salah satu pesan yang sangat kuat didapat jemaat waktu doa dan penyembahan adalah kematian bapak pendeta Israel Nehemia Rudy Setiawan seperti sebuah benih yang ditaman. Meskipun fisiknya akan dikuburkan, akan tetapi semangat dan warisan rohani akan terus hidup dan berbuah, memberkati banyak orang.
Buah-buah pelayanan beliau bahkan juga dipercaya akan memberkati seluruh suku, bangsa, dan bangsa-bangsa. Pesan ini tentu sangat menguatkan jemaat dan keluarga yang ditinggalkan bapak pendeta Israel Nehemia Rudy Setiawan.
Dalam prosesi pelepasan juga dilakukan tindakan profetik sebagai bentuk respon pesan Tuhan yang didapat. Seluruh jemaat dan para pelayat yang hadir dalam ibadah pelepasan sepakat mendeklarasikan Shalom untuk Indonesia. Kematian bapak pendeta Israel Nehemia Rudy Setiawan dipercaya membuka sebuah era baru untuk bangsa ini.
Buah-buah pelayanan yang sudah ditabur beliau akan terus berbuah dan berlipat-lipat ganda hingga menjadi sebuah berkat bagi bangsa Indonesia yang sedang menghadapi masa kritis ini.
Penulis : GIlrandi ADP