Life Style

Kasih: Anugerah Terbesar yang Mengubah Hidup


BeritaMujizat.com – Life Style – Tanggal 14 Februari identik dengan Hari Kasih Sayang atau Valentine’s Day. Banyak orang memanfaatkan momen ini untuk berkumpul dengan pasangan atau keluarga serta mengungkapkan kasih sayang kepada orang-orang terkasih.

Namun, sebelum kita menerima kasih dari orang lain, kita harus ingat bahwa Tuhan terlebih dahulu mengasihi kita. Dalam ajaran Kristiani, kasih adalah dasar dari segala sesuatu karena merupakan inti ajaran Tuhan.

Di saat dunia mengajarkan manusia untuk hidup mandiri dan hanya mengurus dirinya sendiri, hukum kasih justru mengajarkan kita untuk saling peduli. Kita tidak hanya diperintahkan untuk mengasihi sesama manusia, tetapi juga mengasihi Tuhan. Seperti yang tertulis dalam Matius 22:37-40:

“Jawab Yesus kepadanya: ‘Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.'” (Matius 22:37-40)

Yesus mengajarkan bahwa kita harus mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi kita, yang berarti kita harus mengasihi-Nya dengan seluruh keberadaan kita. Kasih bukan hanya tentang memberikan kesenangan sesaat, tetapi juga tentang memberikan yang terbaik dalam hidup kita.

Bukti terbesar dari kasih Tuhan adalah pengorbanan-Nya. Allah mengorbankan Anak-Nya untuk mati di kayu salib demi menebus dosa manusia. Seperti yang tertulis dalam Yohanes 3:16:

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16)

Kasih yang diajarkan Tuhan adalah kasih agape—kasih yang sempurna dan tanpa pamrih. Kasih ini tidak tergantung pada situasi atau kepentingan pribadi, tetapi diberikan secara tulus dan tanpa syarat. Tuhan adalah pribadi yang lembut dan penuh kasih kepada setiap anak-anak-Nya.

Oleh karena itu, marilah kita belajar untuk saling mengasihi dan menebarkan kasih kepada orang lain, seperti yang telah Tuhan lakukan bagi kita.

Kasih: Inti dari Ajaran Kristiani

14 Februari identik dengan Hari Kasih Sayang atau Valentine’s Day. Banyak orang memanfaatkan momen ini untuk berkumpul dengan pasangan atau keluarga serta mengungkapkan kasih sayang kepada orang-orang terkasih. Namun, sebelum kita menerima kasih dari orang lain, kita harus ingat bahwa Tuhan terlebih dahulu mengasihi kita. Dalam ajaran Kristiani, kasih adalah dasar dari segala sesuatu karena merupakan inti ajaran Tuhan.

Di saat dunia mengajarkan manusia untuk hidup mandiri dan hanya mengurus dirinya sendiri, hukum kasih justru mengajarkan kita untuk saling peduli. Kita tidak hanya diperintahkan untuk mengasihi sesama manusia, tetapi juga mengasihi Tuhan. Seperti yang tertulis dalam Matius 22:37-40:

“Jawab Yesus kepadanya: ‘Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.'” (Matius 22:37-40)

Yesus mengajarkan bahwa kita harus mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi kita, yang berarti kita harus mengasihi-Nya dengan seluruh keberadaan kita. Kasih bukan hanya tentang memberikan kesenangan sesaat, tetapi juga tentang memberikan yang terbaik dalam hidup kita.

Bukti terbesar dari kasih Tuhan adalah pengorbanan-Nya. Allah mengorbankan Anak-Nya untuk mati di kayu salib demi menebus dosa manusia. Seperti yang tertulis dalam Yohanes 3:16:

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16)

Kasih yang diajarkan Tuhan adalah kasih agape—kasih yang sempurna dan tanpa pamrih. Kasih ini tidak tergantung pada situasi atau kepentingan pribadi, tetapi diberikan secara tulus dan tanpa syarat. Tuhan adalah pribadi yang lembut dan penuh kasih kepada setiap anak-anak-Nya.

Oleh karena itu, marilah kita belajar untuk saling mengasihi dan menebarkan kasih kepada orang lain, seperti yang telah Tuhan lakukan bagi kita.

Comments

Related Articles

Back to top button