Jika Saja Engkau Mengerti – 3 April
Jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu.
(Lukas 19:42)
Intro:
Renungan hari ini mempertanyakan apa yang membutakan kita akan sejahtera Allah “pada hari ini”? Apa yang membuatnya tersembunyi dari mata kita? Sungguh menyedihkan bahwa sebenarnya dari pihak Allah, Roh-Nya siap memimpin kita. Namun, kitalah yang telah menutup pintu dan Allah dapat mengubah kegagalan kita menjadi pelajaran berharga bagi pertumbuhan di masa depan.
Renungan:
Yesus memasuki Yerusalem dengan penuh kemenangan dan segenap sudut kota itu menjadi sangat gempar, tetapi ada satu ilah asing di sana yaitu kesombongan orang Farisi, yang tampaknya religius dan lurus hati. Namun, Yesus membandingkannya dengan “kuburan yang dicat putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan berbagai jenis kotoran ” (Matius 23:27).
Apakah yang membutakan Anda terhadap sejahtera Allah “pada hari ini”? Apakah Anda mempunyai ilah asing – bukan monster yang menjijikkan, tetapi mungkin berupa sifat tertentu yang mengendalikan hidup Anda?
Lebih dari sekali Allah telah memperhadapkan saya dengan ilah asing dalam hidup saya, dan saya tahu bahwa saya harus melepaskannya, tetapi saya tidak melakukannya. Saya merasa dapat lolos dari krisis ini, tetapi menemukan bahwa diri saya masih ada di bawah kendali ilah asing itu. Saya buta terhadap hal-hal yang sesungguhnya membawa damai bagi saya.
Sungguh mengejutkan bahwa sebenarnya kita dapat berada di tempat yang tepat, di mana Roh Allah dapat dengan cara sepenuhnya, tanpa kendala, bersama dengan kita (memimpin kita). Namun, kita malah memperburuk keadaan, menambah cela kita dalam pandangan Allah.
“Jika engkau mengerti ….“ Kata-kata ini langsung menusuk hati, diiringi air mata Yesus di balik ucapan-Nya. Kata-kata ini menyiratkan tanggung jawab atas kesalahan kita. Allah memberi tahu kita bahwa kita bertanggung jawab atas hal yang kita enggan untuk melihatnya, atau yang tidak sanggup kita lihat karena dosa kita. Dan, “sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu” karena Anda tidak pernah sepenuhnya menyerahkan sifat Anda kepada-Nya.
Oh, alangkah dalamnya kesedihan panjang untuk hal yang seharusnya terjadi, tetapi nyatanya tidak! Allah tidak pernah lagi membuka pintu-pintu yang telah tertutup. Dia membuka pintu-pintu lain, tetapi Dia mengingatkan kita bahwa ada pintu-pintu yang telah kita tutup, pintu-pintu yang sebenarnya tidak perlu ditutup.
Jangan takut bila Allah membawa Anda kembali ke masa lalu Anda. Biarkan ingatan itu mendapat tempat dalam diri Anda. Halo itu adalah pelayan Allah yang mendatangkan teguran dan dukacita untuk kebaikan Anda. Allah akan mengubah kegagalan kita di hadapan-Nya di masa lalu menjadi pelajaran berharga bagi pertumbuhan pada masa depan.
Penulis : Oswald Chambers
Sumber : Sabda.Net, M. Agustinus Pur