Berita GerejaBMNews

Interpretasi Perjamuan Terakhir di Olimpiade Paris: Penghinaan Kesakralan Simbol Umat Kristiani


 

BeritaMujizat.com – BMNews – Upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 yang semestinya menjadi perayaan olahraga global justru memicu kontroversi besar akibat sebuah segmen yang dianggap menghina keyakinan umat Kristiani.

Pro dan kontra bermunculan karena sebuah sketsa yang ditampilkan dalam upacara pembukaan, yang secara jelas menginterpretasi adegan Perjamuan Terakhir Yesus Kristus bersama 12 murid-Nya.

Adegan tersebut memparodikan Perjamuan Malam Terakhir karya Leonardo da Vinci. Saat itu, para drag queen dan penampil lainnya berpenampilan layaknya Yesus Kristus dan para rasulnya.

Drag, sebagai kebiasaan berpakaian tidak sesuai gender, sengaja ditampilkan oleh panitia dengan unsur LGBTQ untuk memparodikan Perjamuan Terakhir. Bagi sebagian orang yang tidak paham, menilai ini sebagai sebuah perayaan saja dan bahkan lelucon. Atau sebuah karya seni yang sengaja ditampilkan untuk menghibur

Tetapi jelas ini merupakan suatu penghinaan bagi kesakralan Perjamuan Malam yang Yesus lakukan bersama dengan 12 muridNya jika berpacu pada perjamuan Terakhir Yesus. Di dalam alkitab tertulis jelas bahwa Yesus makan bersama dengan 12 rasul-Nya, bukan dengan drag queen.

Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu. Matius 26:20 (TB)

Perjamuan Terakhir, sebagai salah satu peristiwa paling sakral dalam ajaran Kristen, memiliki makna yang sangat mendalam bagi umat Kristiani. Oleh karena itu, setiap bentuk interpretasi atau rekreasi yang dianggap tidak menghormati akan memicu reaksi keras.

Meskipun panitia penyelenggara Olimpiade Paris 2024, melalui juru bicara Anne Descamps, telah menyampaikan permintaan maaf resmi dan menegaskan bahwa tidak ada niat untuk menghina agama manapun, namun kontroversi ini telah menyebar luas dan memicu kecaman dari berbagai negara. Tidak hanya umat KRistiani tetapi juga Katholik.

Perjamuan Terakhir adalah salah satu peristiwa paling penting dalam kehidupan Yesus Kristus dan merupakan bagian sentral dalam ajaran Kristen. Peristiwa ini dikisahkan dalam keempat Injil (Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes) dan menggambarkan perjamuan makan malam terakhir yang dilakukan Yesus bersama kedua belas murid-Nya sebelum penyaliban-Nya.

Yesus memberikan roti dan anggur kepada murid-Nya sebagai simbol dari tubuh dan darah-Nya. Ia menyatakan bahwa roti dan anggur tersebut merupakan sakramen perjamuan kudus, yang akan mengingatkan umat-Nya akan pengorbanan-Nya dan janji akan kehidupan kekal.

Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya  lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: “Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.”  Sesudah itu Ia mengambil cawan,  mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.  Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa. Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku.” Matius 26: 26 – 29.(TB)

Comments

Related Articles

Back to top button