Life Style

Ice Church – Gereja dari Es yang Muncul dan Menghilang di Jukkasjärvi, Swedia


BeritaMujizat.com – Life Style – Di ujung utara Swedia, dekat lingkar Arktik, berdiri sebuah gereja yang tidak seperti tempat ibadah mana pun di dunia — Ice Church atau Gereja Es Jukkasjärvi. Bangunan ini bukan hanya rumah ibadah, tetapi juga karya seni alam yang hidup, lahir kembali setiap musim dingin dari balok es murni dan salju putih.

Gereja yang Hanya Ada di Musim Dingin

Setiap tahun, ketika suhu turun hingga di bawah -30°C, para seniman dan pengrajin dari seluruh dunia berkumpul di desa kecil Jukkasjärvi, Swedia utara, untuk membangun kembali gereja ini.
Mereka menggunakan balok es yang diambil langsung dari Sungai Torne, salah satu sungai terjernih di Eropa.

Proses pembangunannya memakan waktu sekitar delapan minggu, dimulai pada bulan November, dan selesai tepat sebelum Natal. Setiap tahun, desain dan tema gereja ini selalu berbeda, menjadikannya simbol kreativitas dan kebaruan yang terus diperbarui.

Bagian dari Icehotel yang Legendaris

Ice Church merupakan bagian dari Icehotel Jukkasjärvi, hotel es pertama di dunia yang didirikan pada tahun 1989.
Hotel dan gereja ini sepenuhnya terbuat dari es dan salju — mulai dari dinding, tempat tidur, hingga mimbar.
Namun ketika musim semi tiba, dan suhu naik, semuanya akan mencair kembali ke Sungai Torne, menjadi satu dengan alam, hanya untuk lahir kembali tahun berikutnya.

Siklus alami ini mencerminkan filosofi Nordik kuno: setiap akhir selalu menjadi awal yang baru.

Pernikahan di Suhu di Bawah Nol

Setiap musim dingin, puluhan pasangan dari seluruh dunia datang ke sini untuk menikah di dalam gereja es.
Upacara berlangsung di bawah lengkungan kristal es, diterangi oleh cahaya lembut dari lilin dan pantulan alami es yang berkilau.

Suhu di dalam gereja biasanya sekitar -5°C, dan para tamu mengenakan mantel tebal serta sarung tangan selama acara.
Namun suasananya begitu damai — hanya suara lembut dari langkah di salju dan doa yang bergema di udara beku.
Bagi banyak pasangan, pernikahan di sini adalah simbol cinta yang abadi, bahkan di tengah kedinginan yang ekstrem.

Jukkasjärvi terletak di wilayah Lapland Swedia, yang terkenal karena Aurora Borealis (Cahaya Utara).
Banyak pengunjung Ice Church yang juga datang untuk menyaksikan langit malam berwarna hijau, ungu, dan biru menari di atas gereja es.
Paduan antara cahaya alami aurora dan refleksi es menjadikan tempat ini pemandangan surgawi di bumi.

Ice Church bukan hanya bangunan seni; ia adalah metafora spiritual tentang kefanaan dan pembaruan.
Setiap tahun gereja ini lenyap — mencair, hilang, dan kemudian diciptakan kembali dengan keindahan baru.
Bagi banyak orang, itu adalah pengingat bahwa iman, harapan, dan kasih juga perlu diperbarui terus-menerus dalam kehidupan kita.

Pendeta yang melayani di sana, seringkali dari Gereja Swedia (Lutheran), menyebut Ice Church sebagai

“tempat di mana dingin bukan berarti mati, tetapi justru kehidupan yang baru.”

Keunikan yang Diakui Dunia

  • Lokasi: Jukkasjärvi, sekitar 200 km di atas Lingkar Arktik.

  • Didirikan pertama kali: 1990 (bersamaan dengan Icehotel).

  • Material: Es dan salju dari Sungai Torne.

  • Durasi berdiri: Desember – April setiap tahun.

  • Pengunjung: Ratusan pasangan menikah dan ribuan wisatawan dari seluruh dunia datang setiap musim dingin.

Gereja ini menggambarkan kebenaran sederhana: keindahan tidak harus abadi untuk bermakna.
Seperti firman Tuhan yang berkata dalam Pengkhotbah 3:1:

“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.”

Ice Church mengajarkan bahwa ada waktu untuk membangun, waktu untuk mencair, dan waktu untuk dilahirkan kembali —
namun kasih dan iman tetap tidak membeku.

Comments

Related Articles

Back to top button