Hidup Benar Lebih Baik daripada Hidup Baik
BeritaMujizat.com – Renungan – Kita seringkali terjebak dalam injil yang tidak sempurna, yang membuat kita kehilangan makna Injil yang sesungguhnya. Ini adalah jebakan dari roh agamawi yang nempatkan Injil hanya sebatas norma atau sebagai tuntunan untuk berbuat baik.
Kita setiap hari minggu beribadah, kita terlibat dalam pelayanan atau bahkan melakukan sebuah misi. Akan tetapi kita tidak mandapatkan sukacita yang sejati dari Injil. Kita melakukan semua aktivitas spiritual karena kita merasa harus melakukan semua itu, tanpa mengerti mengapa kita harus melakukannya.
Sangat disayangkan karena orang Kristen hanya berhenti pada proses meneladani dan mengagumi Tuhan Yesus sebagai pribadi yang sempurna. Padahal realitanya semua manusia termasuk hamba Tuhan seniorpun tidak dapat meneladani 100% kehidupan Tuhan Yesus.
Bahkan calon-calon pemimpin Kristiani harus memikul beban yang sangat berat apabila mereka melakukan kesalahan, yang membuat mereka dianggap tidak baik. Akhirnya banyak orang menutupi kekurangan diri dengan banyak hal, agar tidak dianggap sebagai seorang Kristen yang tidak baik.
Oleh karena itu banyak orang menjadi skeptis dengan kehidupan supranatural yang pernah dialami oleh jemaat mula-mula. Banyak orang berganggapan cukup berbuat baik saja untuk mendapat Kekristenan sempurna.
Orang sudah puas dengan pelayanan dan rutinitas ibadah yang dilakukan setiap minggu. Asalkan semua hal dalam kehidupan berjalan baik, maka cukuplah kehidupan Kekristenan. Injil seperti ini membawa orang untuk hidup baik bukan hidup benar.
Mengapa tidak benar? karena jika renungkan Injil sungguh-sungguh, dan melihat bagaimana jemaat mula-mula bertumbuh, maka akan sangat berbeda. Injil yang jemaat mula-mula alami dan sebarkan tidak hanya berhenti pada proses meneladi Tuhan Yesus saja.
Sebelum berbicara banyak tentang pelayanan, misi, Gereja, atau yang lainnya. Injil yang dibawa jemaat mula-mula membawa kita untuk menerima Tuhan Yesus terlebih dahulu. Bahkan menerima Tuhan Yesus dan menemukan sukacita karunia Injil adalah hal yang selalu mereka tekankan dan bagikan.
Kelihatannya sederhana namun Injil dapat bekerja secara efektif dan dasyat. Pelayanan, komunitas, dan misi mereka dilakukan dengan luar biasa meskipun halangan rumit menghadang. Inilah Injil yang harus kita kembalikan dalam kehidupan orang Kristen.
Siapapun anda, apapun pelayanan anda, seberapa tau anda tentang teologi tidak akan mengubah banyak kehidupan anda, apabila anda tidak sampai menerima Tuhan Yesus secara pribadi. Pengetahuan anda soal Injil dan perbuatan baik anda apapun itu tidak menjadi penentu keberhasilan Injil bekerja.
Injil bekerja karena kita menerima dengan hati yang terbuka, dan menyadari bahwa ini adalah kasih karunia Allah. Injil yang membawa pada standart hidup baik adalah Injil yang menjemukan, karena kita seringkali justru terbebani dengan Kekristenan yang kita jalani sendiri.
Injil yang benar adalah Injil yang dihidupi dan mendatangkan kehidupan bagi orang lain. Tugas kita sangat sederhana yaitu menerima Kristus secara pribadi. Kelemahan dan kekurangan kita bukan sebagai suatu hal yagn harus kita tutupi. Melalui Injil justru ada kasih karunia yang melayakan kita untuk dapat menjadi soerang Kristen yang benar.
Penulis : Gilrandi ADP