Gereja Rumah di China Menjadi Model Kegerakan Rohani Modern, Tamparan Untuk Gereja Karismatik di Indonesia
BeritaMujizat.com – Revival – Kekristenan di China telah membuka mata yang buta, telinga yang tuli apa arti kebangunan rohani yang sebenarnya. Secara natural dan organik, pengikut Kristus di China berjalan dalam pimpinan Roh Kudus, penyembahan yang tidak mencontek Hillsong, Jesus Culture, dsb, terasa sangat orisinil dan asli.
Sementera itu, ibadah-ibadah KKR yang kosmetik yang banyak dijumpai di Indonesia membuat hati semakin miris dan teriris. LED yang mewah, WL dan tim PAW yang lebih mementingkan skill dan penampilan daripada menjadi penyembah telah mematikan esensi penyembahan yang sebenarnya. Indonesia bisa belajar dari China.
TERKAIT : Tiupan Angin Penyembahan Orang-Orang Cina Menggerakkan Bangsa-Bangsa
Minimal ada tiga hal yang bisa kita pelajari dari gereja rumah di China:
1. Mereka lahir dari sebuah “persalinan rohani” yang panjang. Tanpa sebuah persalinan yang tepat tidak akan lahir bayi yang sehat. Bayi-bayi rohani yang sakit-sakitan dan berpenyakitan banyak terjadi karena proses instan yang dipilih. Artis bertobat, langsung menjadi Worship Leader, pemimpin perusahaan konglomerat langsung menjadi majelis, dsb telah merusak tatanan gereja Tuhan.
Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin lagi, sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu. (Gal 4:19)
2. Mereka diberi “makanan rohani” yang sehat. Gereja-gereja di China baik yang gereja rumah, bahkan di threeself church (gereja pemerintah) fokus kepada pemberitaan firman Tuhan soal Injil Sepenuh. Manusia sudah berdosa, butuh Tuhan, Tuhan datang ke dunia, mati, bangkit, naik ke Surga, dan akan datang kembali nama Tuhan itu Yesus Kristus.
Coba dibandingkan dengan makanan-makanan rohani yang ada di gereja Indonesia, begitu banyak pernak-pernik tapi kehilangan pesan Injil yang sebenarnya. Pemberitaan mimbar terutama di gereja-gereja karismatik lebih ditekankan kepada pengalaman pribadi daripada belajar tentang Tuhan dan apa yang sudah, sedang, dan akan Dia kerjakan.
Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia. (Gal 1:8-9)
3. Mereka mengalami “kehidupan rohani” yang supranatural tapi sekaligus natural dalam keseharian mereka. Coba lihat doa Youtube berikut China Underground Church Christians open display songs , atau China Underground Church Christians performed open display of songs, mereka menari, menyanyi, dan bersukacita dalam Tuhan secara natural.
Tidak semua dari barat itu jelek, tapi yang menjadi isu adalah setiap kebudayaan adalah indah di mata Tuhan, dan perlu di merdekakan untuk Tuhan. China Revival terjadi karena Injil bukan saja menjadi keselamatan pribadi, tapi telah memerdekakan budaya China untuk maksud kerajaanNya. Seperti juga, Western Revival juga telah mampu secara orisnil melahirkan aspek-aspek kingdom dalam budaya barat untuk maksud kerajaanNya.
Gereja di Indonesia TIDAK PERLU mencontoh siapapun, tapi perlu belajar dari semua keluarga Kerajaan baik dari China maupun Barat untuk menemukan jati diri yang sebenarnya melalui persalinan rohani, makanan rohani, dan kehidupan rohani yang benar. Get ready, the tsunami is coming!
Penulis : Hanny Setiawan
Sumber : Institut Karismatik Reformasi Indonesia