Gereja Bentuk Baru: Membangun Keluarga bukan sekedar Membangun Jaringan Pelayanan
BeritaMujizat.com – Berita Gereja – Membangun keluarga adalah sebuah pesan penting yang sedang dihidupi dan terus diajarkan oleh Kingdom Family Network (KFN). Mereka percaya, pergerakan akan berhenti apabila Gereja hanya membangun jaringan pelayanan tanpa membangun keluarga.
Ikatan kekeluargaan mendorong setiap orang belajar menerima kekurangan dan kelebihan orang lain, dan belajar saling menyeleraskan satu dengan yang lain, agar dapat terus berjalan bersama. Rasa kekeluargaan juga mendorong setiap orang untuk tidak hanya fokus pada missi atau tujuan saja, melainkan kehidupan pribadi juga.
Demi menjaga ikatan kekeluargaan dan semakin melatih corporate listening (mendengar bersama) tuntunan Roh Kudus, Kingdom Family Network sepakat untuk mengadakan gathering setiap empat bulan sekali.
Keluarga pergerakan yang bergerak di wilayah timur mendapat kesempatan untuk menjadi tuan rumah gathering KFN kali ini. KFN mengajak seluruh anggota dari berbagai divisi dan wilayah untuk berkumpul bersama, serta mengunjungi keluarga yang bergerak di wilayah timur, khusunya Surabaya.
Gathering KFN dibuka dengan mengenalkan setiap keluarga kelurga yang tersebar keberbagai divisi dan wilayah pelayanan. Setelah pengenalan anggota keluarga, mereka digerakan untuk mendoakan keluarga pergerakan yang selama ini berjuang di wilayah timur.
Keluarga pergerakan yang ada ditimur secara khusus didoakan oleh ibu-ibu dan para pelayan kegerakan wanita yang ada di KFN.
Hal ini dilakukan untuk mematahkan orphan spirit (roh anak yatim) yang selama ini menjadi ancaman utama pergerakan yang ada di wilayah timur. Ibu-ibu dan para pelayan kegerakan wanita beperan sebagai ibu rohani untuk melengkapi bapak-bapak rohani yang selama ini membapaki keluarga pergerakan di wilayah timur.
Hadirnya bapak-bapak dan ibu-ibu rohani ini diharapkan dapat menguatkan iman para pekerja yang ada diwilayah timur. Hadirnya bapak-bapak dan ibu-ibu rohani ini juga diharapkan dapat membantu menyeleraskan keluarga pergerakan di timur dengan keluarga pergerakan yang lain.
Gathering KFN dilanjutkan dengan merilis Apostolic Team (Team Kerasulan) yang akan membantu membapaki pergerakan KFN. Kerasulan yang dirilis meliputi Kingdom Generation, Faceless Generation, Fire Generation, dan Worship Generation.
Kingdom Generation akan membapaki pergerakan yang bergerak dimandat budaya yang meliputi pelayanan sosial, marketpalce, dan pemerintahan yang mulai berkembang di KFN.
Faceless Generation akan membapaki pergerakan wanita, orang tua, dan keluarga yang selama ini tidak banyak diketahui oleh orang. Fire Generation akan membapaki pelayanan penginjilan, doa sekolah, pelayanan kampus, dan pelayanan suku-suku yang selama ini menjadi bidang utama pergerakan.
Worship generation akan membapaki para pendoa syafaat dan penyembah yang selama ini menjadi kelompok terdepan dalam gerakan profetik. Dirilisnya empat model team kerasulan ini dipercaya sebagai bentuk pergerakan model baru yang menyatukan berbagai aliran pergerakan yang selama ini muncul.
Empat model kerasulan ini juga dipercaya menjadi bentuk Gereja baru yang bergerak secara menyeluruh, mulai firman dan doa hingga missi yang berkontribusi langsung terhadap kehidupan masyarakat.
Selama ini Gereja hanya mengagung-agungkan salah satu bentuk pelayanan dan menganggap bentuk pelayanan lain tidak penting. Sikap Gereja seperti inilah menghambat pembangunan tubuh Kristus.
Sikap Gereja yang mengagung-agungkan salah satu jenis pelayanan juga merupakan salah satu penyebab perpecahan Gereja, yang terus terjadi hingga saat ini.
Acara gathering kemudian ditutup dengan doa dan menyembah bersama seluruh keluarga. Dalam doa dan penyembahan ini setiap orang diminta untuk belajar meletakan segala dan fokus mencari kehendak Tuhan.
Ketika doa dan penyembahan berlangsung, para penari mendapat pesan untuk melakukan tarian peperang. Tarian peperang tersebut kemudian diikuti semua orang yang hadir.
Beberapa orang yang mempunyai karunia khusus bersaksi melihat malaikat waktu tarian peperangan dilakukan. Pesan dari tarian perang ini adalah mendobrak Surabaya. Setelah berhasil mendobrak Surabaya secara spirit, para pemimpin berdoa dan mendeklarasikan untuk mematahkan spirit aborsi.
Aborsi dan gaya hidup bebas memang menjadi salah satu tantangan serius yang sedang merusak generasi secara luar biasa. Banyak anak muda terjerumus kedalam perangkap iblis ini.
Setelah deklarasi, beberapa pendoa mendapat pesan yang sangat kuat untuk melakukan tindakan profetik merobohkan tembok Yeriko. Semua orang yang hadir kemudian bersiap untuk mengelilingi ruangan gathering sebanyak tujuh kali, tepat seperti yang dilakukan orang Israel waktu mengelilingi tembok Yeriko.
Seluruh peserta gathering dengan taat berjalan tanpa suara mengitari ruangan sebanyak tujuh kali. Setelah putaran yang ketujuh, sangkala dibunyikan dan semua orang bersorak dengan sekuat tenaga.
Tindakan profetik ini menyatakan bahwa tembok-tembok yang selama ini menghalangi pekerjaan Tuhan telah dirobohkan secara spirit. Tindakan profetik ini juga mempunyai bahwa setiap Gereja harus bersatu dan berjalan bersama untuk memenangkan bangsa ini.
Penulis : Gilrandi ADP