Gerakan Pentakosta Merubah Cara Pandang Gereja tentang Doa
BeritaMujizat.com – Studi Pentakosta – Gerakan Pentakosta membawa perubahan besar terhadap fungsi dan peran doa dalam Gereja. Gereja Pentakosta menjadikan doa sebagai bagian yang sangat penting dan strategis bagi pelayanan maupun kegerakkannya.
Doa dianggap sebagai sesuatu yang sangat penting karena Gereja Pentakosta percaya realitas dunia nyata dan alam Roh tidak terpisahkan. Untuk mengubah sesuatu yang ada di bumi, Gereja harus melakukan terobosan-terobosan di alam Roh.
Efesus 6 : 12 menjadi salah satu ayat pokok yang dipakai oleh Gereja aliran Pentakosta untuk menunjukan betapa pentingnya peran doa bagi Gereja. Secara umum Efesus 6 : 12 ini pun sebenarnya juga dipercaya dan dipegang teguh oleh kebanyakan Gereja.
Sampai saat ini doa tetap menjadi bagian penting dalam liturgi ibadah maupun budaya Kekristenan. Meskipun cara dan budaya berdoa sangatlah beragam, akan tetapi doa tetap menjadi bagian penting bagi Gereja.
Perbedaannya adalah doa bagi gerakan Pentakosta tidak hanya bersifat internal (antar pribadi dengan Tuhan), melainkan juga bersifat ekumenis dan missioner. Dalam ranah ekumenis, doa dan kegerakan doa dipercaya untuk membangkitkan dan membangun kesatuan tubuh Kristus.
Kegerakkan ekumenis dalam doa ini berusaha membangun kesadaran bagi Gereja untuk mendengar dan menangkap pesan Tuhan. Dalam hal ini Gereja di dorong untuk meletakkan kepentingan pribadi dan diajak mendengar atau melihat apa yang ingin Tuhan kerjakan untuk Gereja secara global.
Selama pandemi Covid 19 semakin banyak muncul kegerakkan ekumenis yang dibangun di ruang-ruang doa. Beberapa Gereja dari berbagai aliran mulai bersepakat untuk bergerak bersama di ruang-ruang doa.
Beberapa pemimpin Gereja bahkan saling mengampuni dan berusaha untuk saling menerima sebagai keluarga di dalam ruang-ruang doa. Kegerakan doa yang muncul akhir-akhir ini juga menghubungkan Gereja lokal dengan Gereja secara regional, nasional, maupun global.
Secara missioner, gerakan doa saat ini muncul dan dideklarasikan di ruang-ruang publik. Fenomena kemunculan gerakan doa di dinamika politik Amerika menjadi salah satu bukti nyata doa bukan lagi hanya ada di ibadah internal Gereja saja.
Meski banyak menimbulkan perdebatan, terlebih ketika dibenturkan dengan fenomena politik, akan tetapi doa mendorong Gereja untuk bergerak aktif di ruang-ruang publik. Gereja aktif dalam ruang publik sebagai bentuk ditegakkannya kerajaan Allah diatas bumi.
Penulis : Gilrandi ADP