BeritaMujizat.com – Di tengah goncangan dunia yang terus bertambah, Tuhan sedang memanggil umat-Nya untuk kembali — bukan hanya secara rohani, tapi juga secara darah, tanah, dan keluarga. West Gate Gathering, yang diadakan pada 26–28 Juni 2025 di Pulau Nias, bukan sekadar pertemuan biasa. Ini adalah gerbang profetik yang membuka satu musim baru bagi wilayah barat Indonesia.
Berlangsung sebagai bagian dari rangkaian 4 Gates Gathering, gerakan ini membawa pesan profetik yang dalam dan mengguncang: “The Ancient Book of Revival” Kitab Kuno Kebangunan Rohani yang selama ini tersembunyi, kini akan dibangkitkan kembali.
MANGAWULI BA NOMO: Seruan Pulang ke Rumah
Di sesi pembuka, terdengar suara yang menggema dari tanah Nias:
“Mangawuli ba Nomo.”
Pulanglah ke rumah.
Ini bukan sekadar kata-kata. Ini adalah panggilan surgawi untuk generasi muda yang telah lama pergi, baik secara fisik maupun emosional dari rumah dan dari Bapa.
Terlalu banyak anak muda yang meninggalkan rumah karena luka dan kepahitan dengan orang tua. Terlalu banyak yang tumbuh dalam kebingungan identitas karena tidak pernah mengalami pelukan kasih dari rumah rohani dan keluarga jasmani. Tetapi di waktu inilah, Tuhan berkata:
“Ketika Bapak dan anak bersatu, berjalan bersama, kutuk atas tanah ini (Nias) akan dihancurkan!”
Tsunami of Worship : Ada Kebangunan dalam Penyembahan
Dua sesi berikutnya membawa umat masuk dalam intensitas profetik yang lebih dalam: melepaskan seruan untuk kebangunan rohani atas Triangle Sumatra: Nias, Mentawai, dan Batak.
Tuhan memberikan penglihatan tentang kapal yang berlayar dalam badai, namun tidak tenggelam. Gelomban yang datang bukan untuk menghancurkan, tetapi membawa gulungan notasi penuh penyembahan. Ini adalah tsunami of worship, gelombang kemuliaan yang akan menyapu pulau demi pulau, bangsa demi bangsa.
Restorasi Keluarga: Tanda Dimulainya Pemulihan Bangsa
Tuhan meneguhkan pesan ini dengan peristiwa nyata: keluarga Sion, yang sudah lama terpisah dan awalnya tidak bisa hadir, secara ajaib dipertemukan kembali di Gunungsitoli.
Air mata, pelukan, dan kehadiran Allah menyelimuti mereka. Tuhan sedang menunjukkan sesuatu:
Ketika satu keluarga dipulihkan, itu menjadi benih bagi pemulihan keluarga-keluarga lainnya.
Kasih yang Mengalir, Hati yang Dipulikan
Di sesi keempat, hadirat Tuhan turun begitu lembut namun kuat. Kasih-Nya menyentuh setiap hati yang selama ini mati rasa, keras, bahkan penuh luka.
Tuhan memanggil umat-Nya untuk menjadi batu-batu hidup, dasar yang akan membangun tubuh Kristus yang kuat di tanah ini. Untuk itu, hatinya harus dipulihkan terlebih dahulu, supaya dapat menampung apa yang menjadi kerinduan-Nya Tuhan.
Lebih dari itu, sebuah perjanjian kudus (covenant) terjadi: antara keluarga-keluarga dari Nias, Mentawai, dan Batak. Bukan sekadar bekerja sama, tetapi bersatu, berjalan bersama dalam kasih, kebenaran, dan misi Tuhan.
Oneness, Fahasara, Hasadaon, Pusaraat
West Gate Gathering akan ditutup dengan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR), kita berdoa tidak ada satu pun yang pulang dari gathering ini dengan keadaan yang sama, yang terluka disembukan, yang lemah dikuatkan, yang mati dibangkitkan!
Ini bukan penutupan. Ini adalah lonceng pembuka untuk musim baru di tanah barat Indonesia.
Tuhan sedang membangkitkan kembali apa yang dahulu tersembunyi.
Kitab kuno kebangunan rohani sedang dibuka.
Dan suaranya jelas: “Pulanglah.”
“Mangawuli ba Nomo.”
Saksikan dan ikuti setiap langkah pergerakan Tuhan melalui
YouTube Channel: Kingdom Family Network
Jadilah bagian dari pergerakan yang Tuhan sedang kerjakan.