Entering The Month Of Tammuz
Di dalam perjalanan hidup kita, akan ada banyak Point-point penting sebagai catatan-catatan kecil yang perlu kita ingat dan mengerti. Di mana Tuhan selalu memberikan arti dalam setiap kejadian yang kita alami. Gambar-gambar kita di tahun-tahun lalu itu juga sangat menentukan kehidupan kita di masa depan.
Kita hidup sebagai anak sulung Bapa yang sebenarnya berhak mendapak hak kesulungan dan janji Bapa kita. Melihat kembali potongan-potongan gambar hidup kita. Karena ada waktu dan tempat berhenti sebentar untuk melihat sejenak perjalanan kita. Dan kita akan bisa bersyukur untuk setiap gambar hidup kita dan kita akan bisa melihat pintu-pintu kehidupan kita ke depan. Kumpulkan potongan-potongan cerita hidup kita dan kita bisa mengenali cerita Tuhan.
Tapi kenyataannya banyak dari kita memandang rendah hak kesulungan dan bagian-bagian kita di dalam Tuhan. Seperti dalam kisah Ruben yang kehilangan hak kesulungannya yang digantikan oleh Yusuf. Seperti Anak sulung Efraim kehilangan hak nya dan diganti Manasye. Seperti kisah Kain yang kehilangan bagiannya karena dia membunuh adiknya Habel dan dia digantikan oleh Set.
Bilangan 3:13 (TB) sebab Akulah yang punya semua anak sulung. Pada waktu Aku membunuh semua anak sulung di tanah Mesir, maka Aku menguduskan bagi-Ku semua anak sulung yang ada pada orang Israel, baik dari manusia maupun dari hewan; semuanya itu kepunyaan-Ku; Akulah TUHAN.”
Yang mengagalkan kita mendapat Hak Kesulungan :
1. Karakter yang keliru “Basic Isu”
Dalam kehidupan kita banyak sekali tikungan-tikungan yang membuat kita bisa melihat jauh ke depan atau bisa membuat kita jatuh dan salah bertindak yang membawa kita kehilangan bagian-bagian penting di hidup kita.
Melihat sejauh kita berjalan bersama Tuhan seharusnya membuat kita progress yaitu mengalami tanjakan rohani yang lebih pesat. Mengalami progres rohani, dewasa, karakter hidup kita. Bila tidak terjadi tanjakan rohani mungkin kita kehilangan potongan-potongan gambar hidup kita.
Ruben adalah anak sulung dari Yakub tapi tidak mendapat hak kesulungan. Kejadian 49:3-4. Hidup Ruben tidak bisa mengontrol setiap karakter hidupnya. Ruben tidak mendapat hak sulung karena tidak bisa berhadapan dengan dirinya sendiri. Tidak bisa melawan basic isu dalam diri Ruben. Karena hidup kita sendirilah yang perlu kita taklukkan. Seringkali kita bisa melalui batu besar tapi batu kecil itu sulit di lalui.
Kita harus bisa merespon apa yang mau Tuhan kerjakan. Perhatikan emosi hidup kita mengontrol hati kita serta memerangi basuc isu dalam setiap kehidupan kita.
Dalam Kejadian 48:12 Israel mengulurkan tangannya bersilang kepada Manasye dan Efraim. Seharusnya Manasye mendapatkan hak kesulungan tetapi justru adiknya Efraim. Seorang Manasye kehilangan hak kesulungan karena arti dari manasye adalah aku telah membuat lupa akan kesusahan dan rumah bapanya. Suatu kesalahan dia melupakan bapa leluhurnya. Tetapi arti nama Efraim adalah Tuhan membuat aku bersukacita di negeri kesusahan.
Karena nama itu sangat penting dan mengandung arti kehidupan. Berkali kali dalam Alkitab mengubah nama. Nama itu sesuatu yang penting. Kita ada hari ini karena orang-orang itu sudah memulai suara-suara di musim lalu. Kita sekarang mulai menggemakan suara untuk tahun-tahun yang akan datang.
2. Tidak memikirkan perkara yang Ilahi
Esau kehilangan hak kesulungannya dan menganggapnya rendah serta menjualnya demi sepiring kacang merah. Ada 1 masa di mana Esau dan Yakub bertemu dengan Abraham. Yakub langsung bertemu dengan Abraham. Yakub Sudah sangat mengenali Abraham ketika bersama dan melanjutkan apa yang sudah di mulai. Yakub suka dekat dengan bapanya yang tinggal di kemah. Yakub memikirkan perkara-perkara yang diatas sedangkan Esau suka dengan berburu. Yakub mengejar hal hal yang Ilahi maka dia tidak akan kehilangan hak kesulungan tapi sebaliknya dengan Esau.
Kolose 3:1-2 (TB) Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
Kejadian 25:23-24 hak kesulungan adalah status yang Tuhan berikan. Secara jasmani Yakub kehilangan tapi secara roh dia tau destiny maka dia mengejar Tuhan. Secara fakta Yakub anak ke 2 tapi dia menjadi bangsa yang besar. Maka di sebut Allah Yakub bukan Allah Esau. Mengerti destiny dan memikirkan perkara di atas akan membuat Yakub mendapat bagian haknya. Itu yang di miliki Yakub. Ketika kita memikirkan hal hal ilahi kita tidak akan kehilangan hak kesulungan.
3. Tidak memegang setiap janji Tuhan.
Ketika Yakub bertemu dengan kakeknya Abraham, Yakub tau betul atas setiap janji yang Tuhan berikan kepada Abraham. Yakubpun percaya atas setiap janji Tuhan tersebut. Meskipun dalam kehidupan Yakub dia suka menipu tetapi Tuhan menyertai Yakub. Dan Yakub ini percaya dan memegang janji yang diterima oleh kakeknya.
Apapun keadaan dan kesalahan yang sudah di lakukan Yakubpun, janji Tuhan tetap di genapi dalam diri Yakub. Dari keturunannya lahir 12 suku bangsa Israel. Yakub teguh selalu untuk memegang janji Tuhan. Bahkan dia selalu menanti janji Tuhan digenapi. Bahkan dia menganggap penting hak kesulungan yang di miliki Esau saudaranya yang justru Esau tidak mengindahkannya.
Dalam kehidupan kita, dalam bulan Tammuz ini kiranya kita menjadi bagian dari anak-anak Bapa yang tidak akan pernah ditinggalkan untuk menikmati janji-janji Tuhan. Tidak Menjadi seorang Esau yang menjual hak kesulungannya dan mengganggap rendah. Tetapi seperti Yakub yang mengejar Tuhan dalam hidupnya sehingga janji Tuhan diberikan dan hak serta berkat diberikan.
Hargailah hal serta kejarlah Tuhan, maka kita akan mendapatkan setiap bagian yang sudah Bapa janjikan kepada kita anak-anakNya. Tetapi lebih dari itu, seorang Bapa akan selalu MENUNGGU setiap anak-anakNya untuk KEMBALI PULANG kepada Kasih dan Berkat dan Janji Bapa kepada anak-anakNya.
Firman Tuhan ini disampaikan oleh Bp.Pdt.Benyamin Henry Setiawan,S.Miss di ibadah Live Streaming pada hari Minggu,28 Juni 2020 di Bethany El-Bethel Chruch Solo Baru