Dari Yerusalem hingga Tiongkok: 5 Martir Kristen yang Menghadapi Penganiayaan
BeritaMujizat.com – Sosok – Sejarah Kristen dipenuhi dengan kisah-kisah tragis martir yang rela mati demi iman mereka. Mereka adalah orang-orang yang berani menghadapi kesulitan dan bahaya demi menyebarkan Injil.
Kali ini kita akan membahas beberapa Martir Kristen yang rela mati demi iman mereka.Yuk…simak artikel berikut :
1. Martir Stefanus (35 M)
Stefanus adalah salah satu pelayan awal yang dipilih oleh jemaat Kristen di Yerusalem. Ia dipilih untuk melayani orang-orang miskin dan Stefanus adalah sosok yang penuh dengan iman dan roh Kudus.
Suatu hari, Stefanus dituduh oleh beberapa orang Yahudi yang tidak percaya kepada Yesus. Mereka menuduh Stefanus menghujat Allah dan juga Musa.
Kemudian Stefanus berbicara didepan Sanhedrin, yaitu majelis agama Yahudi. Stefanus menyampaikan pesan tetang Yesus Kristus sebagai Mesias. Namun, orang-orang Yahudi tersebut tidak mau mendengarkan dan mereka pun marah kepada Stefanus.
Hingga akhirnya, Stefanus pun dilempari dengan batu sampai ia mati. Saat itu, Saulus hadir dan menyetujui pembunuhan Stefanus. Sampai akhirnya, Stefanus menjadi martir Kristen pertama dalam sejarah Kristen, ia mati karena imannya kepada Yesus.
2. Santo Thomas Becket (1170 M)
Santo Thomas Becket adalah seorang uskup agung Canterbury yang menjadi martir karena imannya.
Ia lahir di London, Inggris, dan menjadi kanselir Inggris di bawah Raja Henry II. Namun, ketika ia menjadi uskup agung Canterbury, ia mulai menentang kebijakan raja yang bertentangan dengan kehendak Tuhan.
Pada tahun 1170, Raja Henry II memerintahkan empat kesatria untuk membunuh Thomas Becket. Ia dibunuh di dalam katedral Canterbury pada tanggal 29 Desember 1170.
Kematian Thomas Becket memicu kemarahan besar di seluruh Eropa, dan Raja Henry II dipaksa untuk melakukan ziarah ke Canterbury untuk memohon pengampunan. Thomas Becket dikanonisasi sebagai santo pada tahun 1173.
3. St. Joan of Arc (1431 M)
St. Joan of Arc adalah seorang gadis Perancis yang menjadi pahlawan nasional Perancis dan santa dalam Gereja Katolik.
Ia lahir di Domremy, Perancis, dan sejak usia muda, ia mendengar suara-suara yang ia percayai sebagai pesan dari Tuhan, St. Katarina, dan St. Margareta.
Pada tahun 1429, Joan pergi ke kota Orleans, yang sedang dikepung oleh Inggris, dan bergabung dengan pasukan Perancis. Ia menjadi salah satu pemimpin pasukan tersebut dan berhasil mengusir Inggris dari Orleans.
Namun, pada tahun 1430, Joan ditangkap oleh Inggris dan diadili karena penistaan agama. Ia dihukum mati dengan cara dibakar di tiang pada tanggal 30 Mei 1431.
Pada tahun 1456, Joan dinyatakan tidak bersalah oleh Paus Callixtus III, dan pada tahun 1920, ia dikanonisasi sebagai santa oleh Paus Benedictus XV.
4. Martir Bartolomeus (70 M)
Bartolomeus adalah salah satu dari dua belas rasul Yesus Kristus. Ia juga dikenal sebagai Natanael, yang berarti “anak Allah yang jujur”.
Menurut tradisi Kristen, Bartolomeus menjadi seorang misionaris di Armenia dan daerah-daerah lain di Asia Kecil. Ia menyampaikan banyak Injil tentang Yesus Kristus dan melakukan banyak mukjizat.
Namun, karena kegiatannya sebagai misionaris, Bartolomeus ditangkap oleh raja Polimius dari Armenia. Raja Polimius marah karena Bartolomeus telah mengubah istrinya menjadi Kristen.
Bartolomeus dihukum dengan cara yang sangat kejam. Ia dikuliti hidup-hidup, dan kemudian kepalanya dipenggal karena ia terus menyatakan tentang imannya kepada Tuhan. Menurut tradisi, kulit Bartolomeus dipajang di dinding kota sebagai peringatan bagi orang-orang yang berani menentang raja.
Kematian Bartolomeus terjadi sekitar tahun 70 Masehi. Ia dianggap sebagai martir Kristen dan dihormati sebagai santo dalam Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks. Hari raya Santo Bartolomeus dirayakan pada tanggal 24 Agustus.
5. Kisah Singkat Pastor Zhang Shaojie (1964-2013)
Pastor Zhang Shaojie adalah seorang pastor Kristen Tiongkok yang menjadi korban penganiayaan oleh pemerintah Tiongkok.
Ia ditangkap oleh polisi pada tahun 2012 karena dituduh melakukan “kegiatan ilegal” sebagai pastor. Selama dipenjara, ia disiksa secara fisik dan psikologis.
Pada tanggal 4 Juli 2013, Pastor Zhang Shaojie ditemukan tewas di sebuah sel penjara. Pemerintah Tiongkok menyatakan bahwa ia telah bunuh diri, tetapi banyak orang Kristen di Tiongkok yang percaya bahwa ia telah dibunuh oleh pemerintah.
Kematian Pastor Zhang Shaojie memicu protes besar-besaran dari komunitas Kristen di Tiongkok dan internasional. Ia dianggap sebagai martir Kristen yang berani mempertahankan imannya di tengah penganiayaan.
Dalam mengenang kisah-kisah martir Kristen, kita diingatkan untuk tetap beriman, berjuang untuk kebebasan beragama, dan menjadi saksi bagi firman Tuhan.