Biblical Finance: Hidup dalam Berkat dan Pengelolaan yang Benar
BeritaMujizat.com – Pesan Mimbar – Ada sebuah kisah tentang Bill Johnson, seorang hamba Tuhan yang terkenal dengan “School of Supernatural.” Suatu ketika, ia menginginkan sebuah alat pancing dengan merek dan harga tertentu.
Tanpa ia meminta, seseorang memberinya alat pancing dengan merek dan harga yang persis sama. Ini mengingatkan kita bahwa Tuhan mengetahui setiap keinginan hati kita, bahkan sebelum kita meminta.
Mazmur 116:12-14
Bagaimana kita akan membalas segala kebaikan Tuhan? Ayat ini mengajarkan bahwa kita harus mengangkat piala keselamatan, menyerukan nama Tuhan, dan membayar nazar kita di hadapan-Nya. Dalam konteks Biblical Finance, ini mengingatkan kita bahwa keuangan bukan sekadar materi, tetapi juga bagian dari warisan rohani kita.
1. Berkat (Blessing)
Kata “Berkat” berasal dari bahasa Ibrani “Berakah.” Sebagai anak-anak Tuhan, kita dipanggil untuk hidup dalam berkat-Nya.
Kejadian 24:35 menyatakan:
“TUHAN sangat memberkati tuanku itu, sehingga ia telah menjadi kaya; TUHAN telah memberikan kepadanya kambing domba dan lembu sapi, emas dan perak, budak laki-laki dan perempuan, unta dan keledai.”
Ayat ini menegaskan bahwa berkat Tuhanlah yang menjadikan seseorang kaya. Namun, tidak semua kekayaan berasal dari Tuhan. Oleh karena itu, kita harus mencari berkat Tuhan terlebih dahulu, bukan sekadar kekayaan.
Amsal 11:28 mengingatkan bahwa mereka yang hanya bergantung pada kekayaan akan jatuh. Kekayaan sejati datang dari Tuhan dan harus digunakan secara benar.
Prinsip utama: Wealth is a blessing when it comes from God and is used righteously, but it becomes a curse when it replaces dependence on Him. (“Kekayaan adalah berkat jika berasal dari Tuhan dan digunakan dengan benar, tetapi menjadi kutukan jika menggantikan ketergantungan kepada-Nya.”)
2. Penatalayanan (Stewardship)
Tuhan adalah pemilik segala sesuatu, sedangkan kita hanya pengelola.
Matius 25:21 berkata:
“Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.”
Biblical Finance mengajarkan kita untuk mengelola berkat Tuhan dengan setia. Jangan mengejar lebih dari yang Tuhan berikan, tetapi kelola apa yang ada dengan bijaksana.
3. Perjanjian Berkat: Persepuluhan (Covenant of Blessing)
Maleakhi 3:10-11 mengajarkan bahwa membawa perpuluhan ke rumah Tuhan akan membuka tingkap-tingkap langit dan menghardik belalang pelahap.
Namun, perpuluhan bukanlah paksaan, melainkan bagian dari hubungan perjanjian dengan Tuhan.
Maleakhi 4:5-6 menutup dengan janji pemulihan dan berkat bagi umat-Nya.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam berkat Tuhan, mengelola keuangan dengan bijak, dan memahami perjanjian berkat yang Tuhan tetapkan. Dengan prinsip ini, kita akan menjadi berkat bagi banyak orang dan hidup dalam kelimpahan sesuai dengan rencana Tuhan.
Pesan mimbar ini disampaikan oleh Pdt. Dr. Yusuf Hanny Setiawan, M.B.A dalam ibadah raya Bethany El-Bethel Church, tanggal 23 Maret 2025.