Belajar Hati Tuhan untuk Suku dari Missionaris yang Terbunuh di India
BeritaMujizat.com – Revival – Seorang pria yang berasal dar Amerika Serika dikabarkan terbunuh ketika hendak memberitakan kabar keselamatan Injil di sebuah pulau terpencil di India. Pria tersebut diketahui bernama John Allen Chau (26).
Sebelum diketahui terbunuh, John Allen diketahui menulis buku diary yang menceritakan kerinduan dan perjuanganya untuk memberitakan Injil kepada suku-suku yang belum mengenal kasih Kristus. Dalam buku diarynya John Allen menulis perjuangan untuk mengunjungi pulau terpencil di North Sentinel Island, pulau yang membuat dia akhirnya terbunuh.
Pulau tersebut kabarnya dihuni oleh suku asli yang sangat tidak menyukai keberadaan orang asing di wilayah mereka. Mereka juga dikabarkan tega menghabisi orang asing yang dianggap menggangu suku mereka. Menariknya dalam tulisan yang dia buat, John Allen berpesan pada keluarga untuk tidak membenci orang-orang suku apabila dia akhinya harus meninggal ketika berjuang memberitakan Injil ke suku (sumber).
Dari pesan ini John Allen tau benar resiko apa yang harus dia hadapi ketika harus memberitakan Injil kepada suku-suku yang belum mengenal kasih Kristus. Akan tetapi resiko kehilangan nyawa nyatanya tak menghentikan langkah John untuk tetap pergi memberitakan Injil.
Dari kematian John Allen kita dapat belajar tentang hati Tuhan untuk semua suku bangsa. Hati Tuhan inilah yang menjadi kunci utama, yang kemudian dapat mendorong seseorang berjuang secara luar biasa untuk memberitakan Injil. Rasa cinta dan keinginan yang besar untuk mengenalkan kasih Kristus kepada suku-suku mengalahkan ketakutan manusia terhadap kematian.
Rasa cinta terhadap suku-suku juga mendorong John Allen meninggalkan zona nyaman dalam hidupnya untuk pergi ke tempat-tempat yang sangat berbahaya. Kematian John Allen untuk menyalakan kembali api Injil yang mulai redup di dalam Gereja saat ini.
Teologi sukses dan kemakmuran yang kini banyak meracuni Gereja membuat pemberitaan Injil terutama kapada suku-suku terpencil menjadi hal yang asing bagi orang Kristen. Pemberitaan Injil kepada suku-suku dianggap sebagai sesuatu yang ektrem dan tidak relevan lagi untuk dilakukan.
Semoga benih kebenaran yang telah ditanam John Allen untuk suku yang telah membunuhnya suatu saat dapat bertumbuh untuk mendatangkan keselamatan bagi orang-orang yang ada di suku tersebut. Dalam akhir catatan John Allen menyampaikan bahwa tidak pergi ke suku untuk memberitakan Injil adalah hal yang bijak.
Akan tetapi hal tersebut tidak dapat dilakukan karena bagi John Allen meninggalkan suku tersebut tanpa mengenal Tuhan Yesus adalah sebuah penderitaan bahkan kematian bagi hidupnya.
Penulis : Gilrandi ADP