Aktivasi Karunia Roh
AKTIVASI KARUNIA ROH
1 Korintus 12:7
Kita harus mengerti bahwa ada rencana Tuhan melalui Covid-19. Meskipun guncangan besar akan terjadi, dan bahkan sudah melanda dan mengubah tatanan pemerintahan. Dan tahun 2021 kita sudah siap memasuki masa untuk divaksin. Oleh sebab itu harus tau benar pemahaman kita tentang vaksin dan hidup percaya seutuhnya kepada Tuhan.
Di masa pandemik kita mendapat pesan khususnya kita yang jemaat untuk memiliki hidup yang dewasa rohani dan hidup bergantung kepada Roh Kudus. Kabut pandemik yang belum tau kapan akan dibuka oleh Tuhan. Dalam waktu yang singkat masa depan kita bisa menjadi sebuah masa lalu.
Di masa pandemik ini, kita perlu melihat untuk hidup kita memiliki iman dan hidup di dalam Roh. Kita yang percaya kepada Tuhan Yesus, sudah otomatis kita hidup di dalam Roh. Hanya Roh Kudus belum aktif dalam hidup kita. Bicara soal Roh Kudus, kita akan diajarkan untuk hidup mengerti karya Roh Kudus, Buah-buah Roh Kudus, Pekerjaan Roh Kudus dan lain sebagainya. Oleh sebab itu hidup kita perlu dipimpin dan didiami oleh Roh Kudus.
Kota Korintus memang terkenal sebagi kota pelacur, tapi jemaat di Korintus ini menjadi jemaat yang penuh dengan karunia Roh Allah. Kota Korintus ini mengajarkan kepada kita untuk memiliki hidup yang di pimpin oleh Roh Kudus. Begitu juga dengan kerohanian kita, kiranya kita memiliki hidup yang yang tidak takut apalagi masa pandemik yaitu takut kepada Covid-19. Tapi sepenuhnya bergantung kepada Tuhan Yesus. Dalam pandemik ini kita belajar untuk hidup dalam mandatNya Tuhan.
Setelah Tuhan Yesus bangkit, Dia mulai menjumpai murid-muridNya dan menghembusi murid-murid dengan Roh Kudus. Murid-murid menunggu Roh Kudus dan menerima Roh Kudus. Di dalam Yesus ada Roh Kudus. Hidup kita yang percaya kepada Roh Kudus sudah ada Roh Kudus. Tapi mungkin belum aktif Roh Kudus dalam diri kita.
AKTIVASI ROH KUDUS :
1. Perbedaaan atau Adanya Hubungan antara Keselamatan dan Kepenuhan Roh Kudus
Kepenuhan Roh Kudus itu dapat mengaktifkan karunia-karunia dalam hidup kita untuk menjadi siap kita gunakan. Hidup kita sudah ada Roh Kudus yang membawa kita dan menuntun kita. Kita tidak butuh kepenuhan untuk di selamatkan tetapi kita butuh hidup dipenuhi untuk semua karunia Roh Kudus itu diaktifkan.
Ketika hidup kita disentuh Tuhan, maka kita bisa mengalami sebuah perasaan yang bisa dibilang emosi yang meluap saat kita membuka hati. Keselamatan kita tidak lahir dari kepenuhan Roh Kudus. Untuk berjalan dalam Roh Kudus itu memang sulit, tapi ketika kita siap maka kita akan bisa dipimpin oleh Roh Kudus.
1 Korintus 12:4-6 ada rupa-rupa pelayanan atau diakonia tetapi 1 Tuhan. Jadi semua merujuk dan berfokus hanya kepada Tuhan. Rupa-rupa karunia itu bersifat pribadi atau personal. Peran Roh Kudus untuk diri kita adalah bersifat personal. Di mana karunia Roh itu dialami secara pribadi. Tiap-tiap orang tanpa terkecuali harus diaktifkan Roh Kudus yang ada di dalam hatinya.
Setiap kita punya karunia dan ditugaskan serta diaktifkan oleh Roh Kudus. Kalau kita tidak diaktifkan karunianya maka hidup kita akan bermasalah. Setiap kita diberikan manisfestasi oleh Roh Allah dan mengenali serta bisa untuk menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap kita diajarki untuk mengaktifkan karunia Roh Kudus sebelum kita pelayanan karena untuk kepentingan bersama. Jadi semua harus terkoneksi dan teraktifasi bersama roh yang ada dalam diri kita sehingga kita bisa berjalan bersama dengan Roh Kudus. Kemanapaun kita pergi kita sebenarnya membawa virus rohani yang bisa mengubah orang lain.
2. Tiap Orang Diaktifkan Pikiran, Perbuatan dan Perkataan
Hidup kita tidak boleh bergantung kepada orang, tetapi bergantung sepenuhnya kepada Allah saja. Serta aktivasi karunia Roh itu bersifat pribadi dan untuk fungsi pribadi. Setiap pribadi dilengkapi masing-masing karunia roh. Dalam 1 Korintus 12:8-10 tentang rupa-rupa karunia Roh. Ada 9 karunia roh yang terbagi dalam 3 bagian yaitu diaktifkan karunia di pikiran terdiri pengetahuan, hikmat dan membedakan bermacam-macam roh.
Karunia Roh di aktifkan diperkataan terdiri dari bahasa lidah, menafsirkan bahasa roh dan nubuatan. Serta karunia roh di dalam perbuatan terdiri dari iman, kesembuhan dan mujizat. Semuanya itu tadi dikerjakan oleh Roh yang satu dan Roh yang sama.
Roh Kudus sudah ada dalam diri kita dan tinggal digunakan saja. Dengan cara membuka hati dan mengijinkan Roh Kudus bekerja. Setiap kita memiliki kuasa Roh Kudus untuk teraktivasi dalam hidup kita. Ketika satu orang teraktifasi maka semua bisa teraktifasi oleh Roh. Ketika kita sudah teraktifasi maka seluruh pikiran, perkataan dan perbuatan pasti akan berbeda.
3. Iman Mengativasi Karunia
Dibutuhkan iman untuk kita melakukan segala sesuatunya. Roma 10:10 dengan mulut kita mengaku dan dengan iman kita percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Dibutuhkan iman dalam diri kita supaya roh dalam diri kita bisa diaktifkan oleh Roh Kudus.
Meskipun belum penuh dengan Roh Kudus tapi kita percaya dengan iman maka kita akan bisa teraktivasi. Diaktivasi ini dimulai dari diajar dan percaya kepada Yesus dengan iman. Oleh sebab itu betapa pentingnya, iman bekerja atas kehidupan kita untuk karunia bisa diaktifkan.
4. Tumpang Tangan Dapat Mengaktifkan Karunia
Dengan tumpang tangan dari para pemimpin kita, berdoa buat kita maka akan ada aliran Roh Kudus yang keluar melalui diri pemimpin kita untuk kita terima. Tumpang tangan berarti tertransfer karunia roh atas diri kita.
Dengan impartasi yang kita dengar pun dapat tertangkap oleh Roh kita. Sehingga karunia roh dapat teraktifkan dalam diri kita. Karunia dan tanda profetik juga dapat teraktifkan dalam diri kita, ketika kita mengasahnya dan melatihnya.
Setiap kita perlu menyadari bahwa dalam diri kita ada Roh Kudus dan tinggal diaktifkan. Tinggal hidup dalam iman kita kepada Tuhan Yesus. Karena Roh Kudus akan sanggup bekerja dan teraktivasi nyata dalam kehidupan kita. Sehingga kota bisa melihat dan mengalami pekerjaan Roh Kudus terjadi atas hidup kita. Ini masa Roh Kudus dan hidup dipimpin di dalam pimpinan Roh Kudus. Oleh sebab itu tangkap benar dan alami hidup dalam aktivasi Roh Kudus.
Firman Tuhan ini disampaikan oleh Bp.Pdt.Hanny Setiawan S.E,M.B.A di Ibadah Minggu Sore pada tanggal 25 Oktober 2020 di Bethany El Bethel Solo Baru.
Penulis : Yohana Sri Pamularsih