Editorial

Ahok Sebuah Ujian Kebhinekaan


kebhinekaan

Salam Hari Sumpah Pemuda ke-88,

Pilkada DKI 2017 mulai masuk masa kampanye. Tidak bisa dipungkiri, fenomena Ahok tetap menyedot perhatian masyarakat. Media sosial sebagai salah satu alat ekpresi masyarakat terkini dipenuhi dengan Ahok.
“Ahok Effect” ini semakin terasa gigitannya karena isu penistaan agama di pulau Seribu. Bisa dikatakan, isu penistaan agama ini menjadi faktor multiplier dalam “Ahok Effect”.

Multiplied Ahok Effect ini semakin terasa politisasinya dengan masuknya faktor ISIS (Islamic State) yang ditengarai menunggangi isu Ahok demi kepentingan ideologisnya.

Entah kebetulan atau tidak, tapi melihat rekam jejak Jokowi yang selalu menyampaikan pesan melalui simbol-simbol, kunjungan Jokowi ke Papua dan kemudian ke Menado memperlihatkan bahwa pihak Istana menggangap perlu untuk memperkuat kebhinekaan dengan menjalin silaturahmi di kantong-kantong Kristen.

Bukan hanya pihak-pihak seperti ISIS yang bisa menunggangi isu Ahok, tapi kepentingan-kepentingan yang bermain di Papua bisa menggunakan hal yang sama untuk memperkuat gerakan-gerakan Papua merdeka. Ujung-ujungnya adalah kepentingan pemodal di pulau yang dianggap paru-paru dari dunia sekarang ini.

Dalam pusaran isu Ahok yang sangat politis ini, lawan-lawan politik Ahok-Djarot,  yaitu Anies-Sandi, dan Agus-Silvi sampai detik ini masih belum bersuara banyak soal isu kebhinekaan ini. Kesan yang didapat masih dalam tahap “menikmati angin”. Disinilah, ujian kebhinekaan semua pihak sedang terjadi. Apakah demi “meraup suara”, isu penting ini hanya akan dibiarkan menjadi bola liar? Ataukah dengan tegas semua pihak menyatukan hati untuk tetap teguh kepada NKRI, dan Pancasila?

Ketika sedang menuju pesta demokrasi menuju Indonesia Baru, pihak-pihak yang mencoba merobek tenun kebangsaan sudah jelas ada didepan mata. Ini waktunya, kita berhenti sebentar berkompetisi, dan menyuarakan yang sama.

Bahwa kita Satu Bangsa, Satu Tanah Ai, dan Satu Bahasa, yaitu Indonesia.

Semoga semua lulus ujian Kebhinekaan ini, selamat memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-88 di tahun 2016.

Terkait : Menyikapi Surat Terbuka Denny Siregar

 

Hanny Setiawan
BeritaMujizat.com

 

Comments

Hanny Setiawan

Seorang biasa dari keluarga biasa yang dipanggil oleh Tuhan yang luar biasa untuk membangun Indonesia Baru. Indonesia baru yang akan membawa kembali api pergerakan dari Timur sampai Yerusalem melalui Asia Tenggara, India, sampai Timur Tengah. #destiny

Related Articles

Back to top button