Worship

Tiupan Angin Penyembahan Orang-Orang Cina Menggerakkan Bangsa-Bangsa


homecoming

BeritaMujizat.com – Worship – 13-16 Juli 2016 di Hongkong di adakan sebuah pertemuan (gathering) yang merupakan sebuah ibadah pujian penyembahan dengan maksud untuk membangun tempat kediaman (dwelling place) bagi Tuhan. Sebuah konsep ibadah yang sederhana, tapi sangat dahsyat dalam pelaksanaannya.  Lalu apa yang membuat gathering yang juga disebut Homecoming (pulang/mudik) ini begitu khusus?

Yang paling menonjol, gelombang kegerakan ini tidak mengandalkan nama-nama pembicara, artis, atau band yang terkenal. Jadi berbeda dengan bentuk konser pujian penyembahan ala  Hillsong, Don Moen, Israel Houghton, Ir. Niko Nyotorahardjo, Jeffry Tjandra, GMB, True Worshipper, JPCC, atau nama-nama lain. Mereka tidak menyebutkan siapapun, kecuali tema dan membagi visi dan misi pertemuan tersebut.

Meskipun tanpa nama-nama penggerak massa, tapi pertemuan ini mampu mendatangkan orang-orang dari seluruh dunia untuk berkumpul. Bahkan dalam kesaksiannya, orang-orang suku dari mainland china (Cina daratan) kadang harus menjual barang rumah tangga supaya bisa datang ke Hongkong hanya untuk menyembah bersama.

TERKAIT : Konferensi Tanpa Menjual Nama Pembicara, Sebuah Terobosan Ilahi Yang Sudah Berjalan 8 Tahun

Ini bisa terjadi karena yang mereka merasa sebagai keluarga .  Inilah hal kedua yang membuat pertemuan ini berbeda. Sebagai keluarga sudah biasa orang pulang/mudik seperti lebaran untuk kumpul keluarga. Inilah inti dari pergerakan ini, sebuah perjalanan keluarga (family journey).

Perjalanan keluarga di Hongkong adalah perjalanan keluarga etnik Cina sedunia untuk bersatu dalam satu keluarga kerajaan (kingdom family) melintasi batasan kewarganegaraan dunia. Meskipun secara event, Homecoming Hongkong dimulai tahun 2010 (Catatan lengkap perjalanan mereka), perjalanan mereka dimulai ketika mereka bertemu dengan keluarga dari Kanada yang tergabung dalam Watchmen for the Nations .

Perjalanan panjang dari keluarga di Kanada sampai mengalami ledakan di Hongkong karena dorongan dari orang-orang Cina daratan yang begitu haus dan lapar akan Tuhan telah membangkitkan sebuah gelombang angin penyembahan di Malaysia, Korea, Jepang, Singapore, Jerman, bahkan benih-benihnya sudah muncul di Indonesia.

Angin penyembahan yang akan bergabung dengan api revival dari Indonesia menjadi dua gelombang besar kebangunan bangsa-bangsa yang makan dengan sumpit (Chopstic Revival) dan bangsa-bangsa keturunan Ismael (Ishmael Revival).  Ketika gelombang besar, bertemu dengan gelombang besar akan lahirlah sebuah tsunami.  Tsunami penyembahan yang membawa sebuah kebangunan besar dari orang-orang kudus yang sisa (the holy remnant).

TERKAIT : Video Impartasi David Demian, Watchmen for The Nations 

Yang ketiga, dalam setiap ibadah pujian penyembahan yang bagaikan ibadah doa kecapi dan cawan emas (harp and bowl) di sebuah rumah doa (house of prayer), tuntunan Ilahi diberikan secara profetis dengan bimbingan dari para hamba-hamba Tuhan senior dari berbagai bangsa, gereja dan pelayanan secara korporat.

Kekuatan mendengar secara korporat (corporate listening) inilah yang membuat ikatan dalam keluarga besar selalu dijaga. Semua individu dihargai dan ditimbang sampai akhirnya ditemukan sebuah “kesepakatan Ilahi” arah dan gerak Tuhan mau kemana.  Dan pesan ini kemudian dialirkan keseluruh streams pelayanan dalam tubuh Kristus.

TERKAIT : Rick Ridding, Pendoa Menara Doa Yerusalem Mendapatkan Pesan Untuk Indonesia

Yang terakhir, family never quits adalah semua semangat yang membuat perjalanan keluarga ini semakin lama semakin besar.  Dalam setiap gathering selain ada pesan untuk tubuh Kristus, selalu ada usaha-usaha rekonsiliasi keluarga. Rekonsilasi antar etnik/bangsa, generasi, bapa-anak, dan antar kelompok menjadi pesan untuk menjawah doa kesatuan Tubuh Kristus di  Yohanes 17.

Untuk rekonsiliasi diperlukan Bapa-Bapa yang menyatukan keluarga. Sebab itu kegerakan ini menggerakkan bangsa-bangsa dengan menemukan fathers of the lands (bapa dari masing-masing bangsa). Sehingga, lahirlah sons and daughter (putra dan putri) kerajaan yang tidak lagi yatim piatu.

Sebuah kegerakan Ilahi tidak mudah untuk didefinisikan.  Dibutuhkan pertimbangan Ilahi (discernment) dalam setiap musim untuk menguji setiap roh, dan pewahyuan yang didapat. Tapi paling tidak ada 4 dimensi dari gelombang angin penyembahan yang terjadi di Hongkong : The holy remnant (orang-orang sisa tanpa nama), family journey (perjalanan keluarga), corporate listening (mendengar secara korporat) melalui doa dan penyembahan harp and bowl (kecapi dan cawan emas), dan father’s heart (Hati Bapa).

 

Homecoming Hongkong 2016

TERKAIT : Penyelarasan Profetis, Proses Yang Sering Dilupakan Gereja

 

Penulis  :  Hanny Setiawan
Sumber : Indonesia Gathering, Kingdom Family Network 

 

 

Comments

Hanny Setiawan

Seorang biasa dari keluarga biasa yang dipanggil oleh Tuhan yang luar biasa untuk membangun Indonesia Baru. Indonesia baru yang akan membawa kembali api pergerakan dari Timur sampai Yerusalem melalui Asia Tenggara, India, sampai Timur Tengah. #destiny

Related Articles

Back to top button