Tebarkan Jala Sebelah Kanan, Prinsip Keuangan Ilahi
BeritaMujizat.com – Marketplace – Pelayanan dunia usaha (marketplace) semakin lama semakin disingkapkan peran pentingnya. Pelayanan “9 to 5” yang merujuk kepada jam kantor dari jam 9 pagi sampai 5 sore menunjukkan bahwa sebagian besar waktu kita dihabiskan di tempat kerja.
Dunia kerja yang identik dengan mamon yang tidak jujur adalah sebuah medan perang. Topik mamon termasuk kotbah pertama Yesus di bukit (Mat 5-7). Dan dengan lugas, Yesus menyatakan bahwa mamon memiliki otoritas yang bisa memperbudak kita. Sebab itu kita harus memiliki siapa tuan (Tuhan kita), mamon atau Yesus?
Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. (Mat 6:24)
Paulus kepada surat pastoralnya yang ditujukan kepada Timotius mengatakan bahwa “cinta uang” adalah akar dari segala kejahatan (I Tim 6:10). Timotius yang waktu itu melayani jemaat Efesus yang secara keuangan melimpah harus mengajarkan kebenaran tentang uang ini. Artinya, Paulus tidak ingin Timotius jadi berkompromi dengan “jemaat kaya” (I Tim 6: 14 -19).
Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati (I Tim 6:17)
Ke-12 murid Yesus mengalami (encounter) pertama dengan Yesus di tempat mereka bekerja (mencari ikan). Dan ketika mereka tidak mendapatkan apa-apa saat itulah Yesus memanggil (Luk 5:4-8). Mereka yang ahli dalam mencari ikan, harus mengakui bahwa Yesus yang notabene adalah seorang tukang kayu lebih tahu dimana ikan berada. Dialah penguasa akan ikan-ikan. Sebab itulah Petrus tersungkur dan mengakui ke-Tuhan-an Yesus.
Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.” (Luk 5:8)
Pengalaman Ilahi para Rasul ini diulang kembali setelah Yesus mati dan bangkit dari kubur. Para rasul yang ketakutan dan bimbang kembali lagi ke pekerjaan mereka yang lama, mencari ikan. Dan ketika Tuhan bicara, mereka harus mendengar. Mereka tidak mendapatkan hasil apa-apa lagi.
Kata Simon Petrus kepada mereka: “Aku pergi menangkap ikan.” Kata mereka kepadanya: “Kami pergi juga dengan engkau.” Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. (Yoh 21:3)
Maka kata Yesus kepada mereka: “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan (Yoh 21:6)
Sekali lagi Yesus mendemonstrasikan kekuasaanNya. Yesus adalah penguasa tunggal dan satu-satunya. Mamon bukanlah tandingannya. Ketika kita fokus untuk mencari uang, maka tanpa sadar hidup kita melekat kepadanya. Lahirlah cinta uang yang melahirkan berbagai macam kejahatan. Tetapi ketika kita mencari Tuhan, Dialah yang mampu mengubah yang tidak ada apa-apa menjadi “banyak ikan”.
Bukan hanya merubah kehidupan, memberikan kesembuhan, mengusir setan, tapi Tuhan mampu melakukan “mujizat keuangan” dalam kehidupan sehari-hari kita. Itulah prinsip keuangan Ilahi yang sangat sederhana, “Tebarkan jala sebelah kanan”. Taat saja.
Penulis : Hanny Setiawan
Sumber : Institut Karismatik Reformasi Indonesia, fineartamerica.com