Setia Setiap Perkara
Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barang- siapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Lukas 16:10
BACAAN : Matius 25:14-30
Dalam bacaan perikop firman Tuhan kali ini, pasti kisah tentang perumpamaan talenta ini sudah tidak asing bagi kita. Keseluruhan ceritanya pun pasti sudah banyak dari kita yang mengetahuinya. Tentang bagaimana seorang tuan mempercayakan talenta kepada hamba-hambanya.
Hasil akhirnya, ada hamba-hamba yang mengerjakan talenta yang dipercayakan tersebut dengan sangat baik sehingga hasilnya bahkan mennjadi berlipat ganda. Dengan hasil tersebut, tuannya menjadi bangga dan bersukacita dan mengajak mereka untuk turut dalam sukacita bersama tuannya.
Namun ada juga seorang hamba yang tidak mengusahakan talenta yang dipercayakan padanya dan menyia-nyiakan talenta serta waktu yang sudah diberikan padanya. Akhirnya hamba yang menyia-nyiakan tersebut mendapatkan konsekuensi dari apa yang ia lakukan.
Seringkali, ada waktu-waktu dimana kita merasa bahwa orang lain dipercaya lebih banyak dari kita. Atau bahkan kita masih belum menyadari talenta apa yang Tuhan percayakan dalam hidup kita, sehingga kita tidak mengusahakan talenta tersebut dengan maksimal, atau bahkan lebih menyedihkan lagi bahwa ternyata kita belum mengerjakan apa yang dipercayakan pada kita. Jika hal tersebut terjadi pada kita, mari ambil waktu untuk bertobat.
Perenungan kita hari ini mengajarkan pada kita untuk menyadari apa yang telah Tuhan percayakan dalam hidup kita adalah untuk dikerjakan dan dikembangkan, bukan dipendam atau bahkan ditinggalkan. Ayat nats kita dalam Lukas 16:10 juga mengingatkan kita bahwa ketika kita setia dalam perkara kecil, maka kepada kita akan dipercayakan hal yang lebih besar.
Kuncinya adalah pada setia mengerjakan apa yang dipercayakan kepada kita. Entah itu besar, entah itu kecil, entah itu rumit maupun hal-hal yang sederhana. Ketika kita mau dengan taat dan setia mengerjakannya, maka suatu waktu, Tuhan akan mempercayakan kepada kita hal yang lebih besar.
Dan tentu harus kita ingat, bahwa Tuhan mengerti setiap kapasitas kita pribadi lepas pribadi. Maka, apa yang Tuhan percayakan dalam hidup kita itu sudah sesuai dengan porsi dan kapasitas kita, tidak pernah kurang dan tidak pernah lebih. Kuncinya adalah taat dan setia dalam mengerjakannya, maka di hari-hari depan, peningkatan porsi kepercayaan itu menjadi bagian Tuhan dalam hidup kita.
PERENUNGAN :
Apakah talenta yang Tuhan percayakan dalam hidupmu?
Apakah talenta tersebut sudah kamu kembangkan dengan mengupayakan yang terbaik? Apakah kamu sudah setia mengerjakan apa yang Tuhan pecayakan di tanganmu hari-hari ini?
DOA :
“Tuhan, terimakasih kalau sampai hari ini Engkau masih mempercayakan banyak hal dalam hidup kami. Ampuni kami ketika seringkali kami tidak mengerjakan apa yang menjadi bagian kami dengan setia. Mampukan kami untuk mengusahakan setiap talenta dan setiap hal yang telah Engkau beri dalam hidup kami. Ajari kami untuk taat dan setia pada setiap perkara yang ada. Terimakasih Tuhan Yesus, dalam nama-Mu kami berdoa. Amen.”
Penulis : Adinda