Perubahan, Perbedaan, atau Penyesatan : Bagaimana Pengikut Kristus Menyikapinya
BeritaMujizat.com – Teologi – Perbedaan teologis dalam kekristenan atau agama manapun adalah sebuah keniscayaan. Sebagai misal, konsepsi tentang Keesaan Tuhan. Dalam pemikiran Kristen, Keesaan Tuhan diwujudkan dalam keTritunggalan. 3 tapi satu Tuhan, satu Tuhan tapi 3 pribadi.
Keesaan Tuhan yang ala Kristen tidak semua bisa menerima. Sehingga sering menyebutkan memiliki tiga Allah (baca : politeisme). Tapi bagi pengikut Kristus, monoteisme adalah kemutlakan. Sistem politeisme tidak dapat diterima dalam iman kristen. Jadi, bisa ada PERBEDAAN yg mendasar dalam satu prinsip yang sama.
Dalam konteks iman Kristen, membedakan antara mana pemikiran yang berbeda, mana pemikiran yang sudah menyesatkan, dan mana pemikiran yang memperbarui prinsip-prinsip yang hakiki pun bukan hal yang mudah. Membutuhkan kedewasaan rohani dan pertimbangan rohani yang tajam (spiritual discernment)
Yang perlu digaris bawahi PENYESATAN itu ada, sebab itu Firman Tuhan jelas memberikan arahan untuk kita bertumbuh dewasa sehingga tidak terombang-ambingkan. Dan secara teliti memperhatikan sehingga tidak terbawa arus.
sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, (Ef. 4:14)
Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus (Ibr. 2:1)
Dilain pihak PERUBAHAN sebuah proses yang berkelanjutan dan membutuhkan pola pikir yang terus menerus diperbaharui, sehingga bisa dibawa dari kemuliaan kepada kemuliaan jug dibutuhkan (II Kor. 3:8, Kol 3:10)
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuanbudimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. (Rom. 12:2)
Lebih lagi, I Kor 12 memperlihatkan bahwa ada PERBEDAAN yang harus terjadi dalam membangun satu tubuh kristus yang harmoni. Perbedaan TIDAK BOLEH ditiadakan. Artinya tidak ada penyeragaman, tapi berfungsi menurut panggilan/dan bagian masing-masing.
Jangan pernah takut untuk berfikir beda dan melakukan perubahan-perubahan, tapi jangan pernah sembarangan mengikuti sebuah perubahan tanpa sebuah pewahyuan dan dasar yang teguh dalam melakukan perubahan.
Hati yang benar dalam mencari kebenaran adalah sebuah keharusan yang akhirnya akan membawa kita menemukan kebenaran-kebenaran yang hakiki. Setiap kali kita melihat ada arus PERUBAHAN, kita harus selalu bertanya ini sebuah PERBEDAAN atau PENYESATAN. Berhati-hatilah
Penulis : Hanny Setiawan
Sumber : hannysetiawan.com