Pengikut Kristus tapi Pengagum Mamon
BeritaMujizat.com – Keuangan – Harus diakui banyak Gereja saat ini sedang mengalami kemunduran hebat. Para pemimpin Gereja lebih memilih sibuk berebut aset Gereja. Mereka lupa bahwa panggilan Tuhan yang sesungguhnya adalah untuk menyelematkan jiwa bukat aset.
Sudah menjadi rahasia umum juga banyak hamba Tuhan bergerak berdasarkan jumlah isi amplop yang diterima. Tanpa ada amplop, pelayanan dianggap sebagai hal yang tidak masuk akal.
Tolok ukur keberhasilan Gereja juga dilihat seberapa kuatnya pembangunan gedung yang dilakukan. Semakin megah gedung dianggap semakin berhasil, meskipun ada jemaat yang tidak bisa makan atau sekolah.
Belum lagi apabila masuk musim pilkada atau pilpres. Gereja tidak malu lagi menerima politik uang yang disodorkan oleh para politikus. Bantuan langsung yang diterima Gereja dianggap lebih penting daripada memastikan pemimpin yang tepat.
Sikap Gereja seperti inilah yang kemudian melanggengkan korupsi dan mangkraknya pembangunan nasional. Gereja mungkin juga turut menikmati kondisi ini sehingga tidak mengambil pusing untuk melahirkan pemimpin baru yang membawa perubahan.
Segala keruwetan Gereja terjadi karena banyak pengikut Kristus masih menjadi pengagum dari mamon. Dikatakan sebagai pengagum karena ada kepercayaan bahwa tanpa uang mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka masih sulit percaya bahwa hati dan panggilan Tuhanlah yang membuat Gereja bertumbuh sehat.
Banyak orang mungkin sadar bahwa cinta akan uang adalah akar dari segala kejahatan. Akan tetapi mereka kurang menyadari bahwa Tuhan tidak mau disandingkan dengan mamon. Melalui Matius 6 : 24, Tuhan Yesus sudah memperingatkan bahwa kita tidak dapat mendua hati.
Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon (Matius 6 : 24)
Berdasarkan kebenaran ini, kita tidak dapat menjadi pengikut Kristus namun masih menjadi pengagum dari mamon. Kita tidak dapat hidup dalam Tuhan jika hati ini masih terpaut pada daya tarik dan kekuatan mamon.
Hati kita harus benar-benar terpaut pada anugerah dan kasih Tuhan. Hati dan panggilan Tuhanlah yang seharusnya menggerakan kita belajar, bekerja, berkeluarga, dan melayani. Ada atau tidaknya uang bukanlah alasan untuk menghambat kita mencari hati dan kehendak Tuhan.
Gairah utama kita sebagai pengikut Kristus seharusnya mengerjakan mandat dan kehendak Tuhan. Karena kita adalah hambaNya yang telah ditebus dengan darahNya yang kudus.
Penulis : Gilrandi ADP