Para Pendeta di Inggris Mengkritik Pedoman Ibadah Khusus untuk LGBT
BeritaMujizat.com – Berita Gereja – Lebih dari 2000 pendeta mendesak badan Gereja Inggris untuk menarik kembali panduan pelayanan khusus untuk transgender. Melalui sebuah surat resmi para pendeta ini menyampaikan protes resmi yang langsung dialamatkan kepada House of Bishops Inggris.
Para pendeta ini menilai panduan ibadah khusus dan penyesuaian Gereja terhadap perkembangan teori LGBT dikhawatirkan dapat mengancam generasi baru. Penyesuaian ajaran dan pandangan Gereja terkait indentitas, hubungan perkawinan, dan seksualitas dapat menggangu tumbuh kembang anak.
Para pendeta ini juga mengangkat kekhawatiran para orang tua dan pendidik yang terdampak langsung terhadap pedoman pelayanan khusus Gereja untuk kaum transgender ini. Mereka lebih memperhatikan anak-anak yang masih belum mengalami kebingungan gender (disforia).
Selain itu para pendeta yang mengkritik kebjiakan panduan pelayanan ini juga mengkhawatirkan munculnya liturgi Gereja baru yang menggeser esensi utama Kekristenan. Para pendeta berpendapat bahwa Gereja bertujuan membawa orang untuk mengalami Kristus, bukan untuk merayakan pandangan status baru terkait gender.
Masuknya pedoman ibadah yang disesuaikan khusus terhadap isu LGBT dikhawatir akan disalah gunakan untuk merubah bentuk Gereja secara keseluruhan. Para pendeta menilai meskipun LGBT kini telah mendapat tempat di Gereja Ingris, namun ajaran inti dan padangan tentang kesakralan gender dan pernikahan tidak dapat dihilangkan sampai kapanpun.
Penerimaan kaum LGBT oleh Gereja bukan berarti mengubah akar utama dari pengajaran Kristen yang tertulis di dalam Alkitab. Pihak badan Gereja terkait langsung memberikan respon terhadap kritik yang dilayangkan oleh para pendeta. Mereka menyebut bahwa pedoman ibadah yang disesuaiakan terhadap isu LGBT bukan sebuah doktri yang harus dilajankan Gereja.
Pedoman ini bersifat flesibel sehingga Gereja yang menolaknya dapat mengabaikannya. Akan tetapi para pendeta tidak puas dengan jawaban dari badan Gereja terkait pedoman ibadah ini. Mereka tetap bersikukuh untuk meminta badan Gereja segera merevisi, mengganti, atau bahkan menarik pedoman tersebut.
Para pendeta ini menganggap bahwa ijin Gereja untuk menikahkan kaum LGBT sudah lebih dari cukup untuk menunjukan penerimaan terhadap kaum transgender. Pedoman ibadah khusus yang disesuikan terhadap transgender dianggap melanggar batas penting dari Kekristenan.
Sumber Berita : Over 2000 Clergy Urge Church of England to Reconsider Transgender Affirmation Guidance
Penulis : Gilrandi ADP