Mengartikan 9 Karunia Supranatural Sebagai Cara Roh Kudus Memimpin
BeritaMujizat.com – Teologi – Dipimpin Roh Kudus inti dari kekristenan perjanjian baru. Paulus menerangkan kepada jemaat di Roma, bagaimana Roh Kudus adalah manifestasi dari kasih karunia yang sudah diwujudkan di kayu salib oleh Yesus Kristus.
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. (Rom 5:10)
Agape atau wujud kasih yang tertinggi, yaitu kasih tanpa syarat dicurahkan oleh Roh Kudus. Sebuah kebenaran yang sangat penting dan seringkali dilupakan. Allah Bapa yang memiliki agape (Yoh 3:16), Allah Anak yang mewujudkan agape (Rom 10:9-10), dan melalui Roh Kuduslah agape dicurahkan dalam hati kita.
Dengan demikian, Roh Kudus bukanlah Tuhan yang berspesialisasi hanya dalam hal supranatural, profetik, ataupun mujizat-mujizat saja. Peran Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya adalah memimpin kita kepada Kristus yang perwujudan sempurna dari kasih karunia dan kebenaran (Yoh 1:14)
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yoh 1:14)
TERKAIT : Dipimpin Roh Kudus, Mengandalkan Tuhan Dalam Konteks Perjanjian Baru
***
Agape inilah yang menjadi DNA dari kasih karunia (charis) dan kebenaran (alethia). Kebenaran ini diterangkan dalam Injil Yohanes (Yoh 1:16-17). Yesus Kristuslah perwujudan dari agape, dan agape memiliki dua wajah charis dan alethia.
Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;
sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. (Yoh 1:16-17)
Prinsip ini harus dipegang ketika kita mempelajari peran dari Roh Kudus (Yoh 14, 16), karunia Roh Kudus (I Kor 12-14) yang diberikan, sampai kepada buah-buah Roh yang dihasilkan (Gal 5:22-23). Dalam bahasa yang lebih sederhana, Roh Kudus memimpin kita untuk mengerti kasih karunia dan kebenaran sehingga semakin lama kita akan semakin serupa dengan Kristus (II Kor 3:18).
Dengan sudut pandang kasih karunia dan kebenaran sebagai koridor, 9 karunia supranatural yang disebutkan dalam 1 Kor 12 menjadi lebih luas implikasinya.
Kelompok pemikir cessationist menolak semua hal yang berbau supranatural, karena praktek-praktek yang tidak benar dalam menggunakan karunia Roh. Tapi apabila 9 karunia supranatural ini diimplementasikan dengan benar dalam kehidupan sehari-hari (secara natural), maka pimpinan Roh Kudus akan nyata, dan secara natural orang percaya akan semakin penuh kasih karunia dan kebenaran.
***
I Kor. 12:4-7 penting untuk dimengerti terlebih dahulu sebelum kita mengerti konteks 9 karunia supranatural Roh Kudus.
Ada rupa-rupa karunia (charis), tetapi satu Roh.
Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.
Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.
Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
Charis memiliki banyak wajah (multidimensi). Dan apabila dimanifestasikan, charis yang membawa DNA agape ini akan menjelma menjadi perbuatan-perbuatan ajaib. Luar biasanya, Paulus menerangkan bahwa tiap-tiap orang, tidak terlewatkan, memiliki DNA charis tersebut. Parameter yang diberikan adalah kepentingan bersama (baca : tubuh kristus)
Disini terlihat, bahwa karunia yang diimpartasikan Roh Kudus dalam diri kita bukan saja masih beroperasi tetapi lebih dari itu harus dinyatakan supaya kepentingan tubuh kristus dapat dipenuhi.
9 karunia supranatural yang disebutkan dalam I Kor 12:8-10 adalah pemberian yang setiap dari orang percaya memilikinya (baca : potensi Ilahi). Roh Kudus yang akan mengorkestrasi setiap pribadi melalui karunia-karunia ini.
Dengan cara Ilahi ini, maka dengan sendiri nya kesatuan tubuh Kristus (Yoh 17) akan terjadi, dan seluruh orang percaya akan berfungsi untuk kepentingan kerajaan. Sebuah rencana besar Ilahi untuk gerejaNya.
Ada 3 kategori karunia dalam 9 karunia supranatural yang diajarkan Paulus. Yang pertama, karunia yang berkenaan dengan pengetahuan Ilahi (knowing), kemudian yang berkenaan dengan berbicara secara Ilahi (speaking), dan yang terakhir bertindak secara Ilahi (doing).
Karunia-karunia dalam kategori knowing adalah hikmat, pengetahuan, dan membedakan roh (discernment). Karunia – karunia dalam kategori speaking adalah berbahasa roh, mengartikan bahasa roh, dan bernubuat. Yang terakhir, karunia-karunia dalam kategori doing adalah iman, kesembuhan, dan mujizat.
Sebuah pola ilahi sederhana dapat disimpulkan bahwa Roh Kudus memimpin kita melalui pikiran, perkataan, dan perbuatan. Pikiran kita harus selalu dituntun melalui revelation (Ef 1:17), perkataan kita harus seperti orang yang menyampaikan Firman (I Pet 4:11) atau declaration, dan perbuatan kita harus merupakan manifestasi (manifestation) dari kehendak Roh Kudus, bukan kehendak sendiri.
Dengan selalu fokus kepada revelation, declaration, dan manifestation dari Roh Kudus melalui pikiran, perkatanaan, dan perbuatan, kita akan selalu hidup dalam Roh, melakukan pekerjaan-pekerjaan Roh dan bertumbuh dalam kasih karunia dan kebenaran secara natural.
Inilah cara kerja ciptaan yang baru (II Kor 5:17) yang lama sudah berlalu, yang baru adalah hasil perbuatan Roh Kudus yang secara konstan memimpin kita dari iman kepada iman, kebenaran kepada kebenaran, kasih karunia kepada kasih karunia, sampai pada akhirnya dari kemuliaan kepada kemuliaan kita menjadi serupa dan segambar Kritus.
Penulis : Hanny Setiawan
Keterangan : Bagian II dari Tiga Artikel “Dipimpin Roh Kudus” – IKRI