Membangun Mezbah Tuhan
BeritaMujizat.com – Pesan Mimbar – Minggu,22 Maret 2020 menjadi hari Minggu yang sangat berbeda sekali. Pasalnya hari Minggu yang biasa bagi kita untuk beribadah di gereja, sekarang diwajibkan untuk beribadah di rumah bersama keluarga kita masing-masing. Hal ini di haruskan karena sangat mengurangi penyebaran virus Corona menyebar ke mana-mana.
Dulu untuk ibadah sangatlah mudah, tetapi sekarang untuk beribadah bisa dikatakan menjadi sesuatu ditiadakan dahulu dan ibadah di gedung gereja sekarang menjadi hal yang sangat berarti dan sangat di rindukan. Tetapi di balik anjuran ini semua hanya akan membawa kebaikan bagi kita masing-masing (Roma 8:28).
Kenyataannya sudah beredar info bahwa banyak orang setiap harinya sampai saat ini sudah banyak yang terkena virus dan bahkan banyak korban meninggal. Hal ini sangat mencekam bagi kita sehingga harus terus berhati-hati dan menghindari keluar rumah untuk hal yang tidak perlu. Pemerintah menganjurkan belajar dari rumah, bekerja dari rumah dan beribadah dari rumah.
Untuk Minggu, 22 Maret 2020 Gereja kita Bethany El Bethel Church Solo Baru mengikuti keputusan pemerintah untuk ibadah pagi membangun mezbah bersama keluarga masing-masing Pkl. 06.00 Wib. Hal ini akan menjadi fondasi bagi kita khususnya di tengah guncangan dan badai yang berkecamuk di bangsa kita.
Live Streaming Pukul 10.00 Wib ini di layani oleh Bp. Pdt. Benyamin Henry Setiawan, S.Miss, dimana beliau menyampaikan bahwa ini keadaan saat ini adalah keadaan yang berbeda. Ketika Tuhan ijinkan guncangan terjadi, kita harus bisa mengerti maksud ini semua.
Tetapi kita punya Tuhan yang sama di setiap musim dan kejadian hidup manusia. Karena Tuhan selalu punya maksud dan cerita bagi kita. Di atas ketidakberdayaan kita ini memaksa kita untuk terus percaya bahwa untuk selamanya Tuhan adalah Tuhan. Ketika kita mengangkat tangan dan merendahkan diri kita. Maka Dia yang bertindak. Dia yang akan mengendalikan segala sesuatunya yang menakutkan bagi kita.
12 pengintai yang membawa kabar yang berbeda atas tanah perjanjian. 10 orang diantaranya membawa kabar buruk tetapi 2 orang diantaranya membawa kabar baik tentang tanah Kanaan. Begitu juga kehidupan kita saat ini seperti kabar yang dibawa oleh 10 pengintai yang melihat hal yang buruk di tanah perjanjian. Tetapi kita percaya bahwa kita hidup mengimani seperti yang 2 pengintai lihat.
Pesan utama di tengah guncangan ini adalah waktunya bagi setiap keluarga untuk membangun dan menghidupkan mezbah-mezbah keluarga kita. Di setiap rumah ada mezbah dan korban bakaran. Mezbah ini berbicara sebagai tempat pertemuan antara kita dengan Tuhan. Dia rindu selal bertemu dengan kita dan mengerti setiap apa yang Tuhan ijinkan terjadi. Tuhan berbicara kepada Musa supaya Musa membangun mezbah. Mezbah ini sebagai tempat peringatan.
Keluaran 20:25-26 (TB) Tetapi jika engkau membuat bagi-Ku mezbah dari batu, maka jangan engkau mendirikannya dari batu pahat, sebab apabila engkau mengerjakannya dengan beliung, maka engkau melanggar kekudusannya. Juga jangan engkau naik tangga ke atas ke mezbah-Ku, supaya auratmu jangan kelihatan di atasnya.”
Membangun Mezbah Tuhan :
1. Tuhan Mengokohkan NamaNya ( God established His name).
Hal yang terjadi ketika Dia mengokohkan namaNya adalah hidup kita akan aman. Mazmur 99:1-9 menyimpulkan bahwa nama Tuhan saja yang di kokohkan dan di tegakkan. Maka semua akan di ijinkan untuk di goyangkan bahkan nama Tuhanlah yang akan menjaga hidup kita.
Altar itu bukan sekedar berbicara altar yang ada di gedung gereja tapi mezbah itu sesungguhnyalah yang harus di bangun di setiap rumah demi rumah di setiap keluarga demi keluarga.
Setiap kita membangun Mezbah maka nama Tuhan ditegakkan. Dan setiap kita membawa korban ukupan sampai ke tahta Tuhan. Dan akan terjadi kuasa, kesembuhan, kemenangan, hadirat, mujizat dan manifestasi lainnya bisa terjadi. Sepertu kisah Elia pun membangun mezbah, maka dia bisa mengalahkan 450 Baal bahkan dia bisa menurunkan hujan.
2. Tuhan akan datang (I Will Come).
Kita percaya bahwa ketika kita membangun mezbah Tuhan maka Dia sendiri yang akan datang. Ketika Dia datang maka semuanya akan selesai dan teratasi. Membangun dan mengembalikan mezbah di rumah-rumah, dan selalu rindu mencari Tuhan sebagai sumber dan solusi kehidupan.
Ketika Tuhan hadir sesungguhnya kita sedang beristirahat dalam hadiratNya. Melepaskan setiap kepenatan dan keletihan hidup kita. Dan kita merasakan kepuasaan dan kelegaan. Karena sesungguhnya kita sering memberi kepada Tuhan ,tapi kita sulit menerima dari Tuhan. Oleh sebab itu hari-hari ini kita di paksa untuk istirahat di dalam Tuhan dan menerima dari Tuhan.
Kiranya kita tidak perlu sungkan ketika membangun mezbah bersama keluarga. Tetapi mulai membiasakan itu sebagai kehidupan kita sehari-hari. Karena di dalam kita membangun mazbah akan ada pewahyuan, ada kesembuhan, ada hadirat, ada bimbingan, arahan dari Tuhan untuk kehidupan kita.
3. Tuhan akan memberkati ( 1 Will Bless).
Ketika Tuhan hadir maka Dia sendiri yang datang dan yang memberkati hidup kita. Hari-hari ini kita boleh bingung, panik dan khawatir tetapi orang-orang yang mengandalkan dan berserah kepada Tuhan pasti akan di sertai.
Ketika Nuh dan keluarga turun dari Bahtera setelah air bah melanda, yang di lakukan pertama adalah membangun mezbah dan mempersembahkan korban bakaran (Kejadian 8:20-21). Membangun mezbah ini sangat penting baik di perjanjian lama, perjanjian baru bahkan untuk hidup kita sekarang ini. Pasalnya itulah kekuatan dan kehidupan kita sehari-hari.
Di manapun kita berada, kapan kita berada bahkan apa yang sedang kita kerjakan kita harus bisa membangun mezbah Tuhan. Tokoh Yakub menggunakan batu untuk alas tidur, tetapi dia menjadikannya sebagai mezbah untuk Tuhan (Kejadian 28:11-22). Yosua memerintahkan untuk mengangkat kedua belas batu menyeberang sungai Yordan itu sebagai tugu peringatan (Yosua 4:1-23). Dan ini sebagai mezbah kepada Tuhan.
Respon hati kita di tengahnya sulitnya dunia dan guncangan ini adalah berserah sepenuhnya kepada Tuhan. Terus berlindung dan membangun mezbah bagi namaNya. Kemudi hidup boleh kita pegang, tetapi kendali hanya Tuhanlah yang akan memegangnya.
Firman Tuhan ini di sampaikan oleh Pdt. Benyamin Henry Setiawan, S.Miss di ibadah Live Streaming Minggu,22 Maret 2020 di Bethany El Bethel Church Solo Baru.