Melayani Tuhan
MELAYANI TUHAN
Matius 20:28
BeritaMujizat.com – Pesan Mimbar – Melayani adalah satu kata yang tidak asing terdengar bagi telinga kita. Melayani Tuhan adalah sebuah sukacita. Sesungguhnya kita harus memegang prinsip bahwa tidak ada kata pensiun dalam melayani Tuhan. Karena pada dasarnya melayani Tuhan itu seumur hidup. Melayani Tuhan itu tidak tergantung dengan situasi. Tapi dalam segala kondisi kita harus bisa melayani Tuhan.
Melayani Tuhan bukan berbicara kepada pelayanan saja di dalam gedung gereja. Tapi melayani Tuhan itu adalah sikap dan hidup kita sehari-hari yang kita lakukan untuk Tuhan dan untuk sesama kita. Orang yang mengerti betul arti dari panggilan dalam melayani akan sangat menikmati setiap proses dalam melayani Tuhan.
Ada satu kisah dalam 1 Samuel 8:4-8 di mana bangsa Israel minta seorang raja. Padahal di jaman dulu, hanya bangsa Israel yang dipimpin oleh Tuhan sendiri yang tidak terlihat. Dan itu justru sebuah hal yang menandakan bahwa bangsa Israel sungguh menjadi bangsa pilihan. Tapi kenyataan dalam prosesnya, bangsa Israel justru meminta raja sebagai pengganti Tuhan yang sudah memimpinnya.
Sudah berapa banyak dari kita yang menolak Tuhan yang memimpin hidup kita? Dan membuat raja lain untuk memimpin kita. Raja ini bisa berbicara pekerjaan, pelayanan, keluarga, kesuksesan atau yang lainnya. Dalam hidup bangsa Israel, hanya Israel yang laki-laki yang boleh berperang. Oleh sebab itu bangsa Israel sudah capek berperang dan tidak mau berperang kembali. Ada satu kondisi yang dirasakan bangsa Israel yaitu sebuah keletihan dalam berperang.
Dalam kehidupan kita, mungkin kita disibukkan dengan yang namanya pekerjaan, pelayanan atau kehidupan dunia yang lainnya. Dan itu pasti akan bisa membawa kepada keletihan dan kecapaian. Tapi sesungguhnya kita harus percaya bahwa, kalau kita melayani Tuhan, maka Bapa akan menghormati kita (Yohanes 12:26). Orang yang rindu melayani tidak akan pernah bisa dia untuk tidak melakukan segala sesuatu.
Melayani bukan karena keharusan tapi lahir dari hati yang mengasihi Tuhan. Lahir dari sebuah kerinduan. Ketika kita memiliki hati otomatis kita akan bergerak melakukan segala sesuatu dan tergerak oleh belaskasihan dalam melakukannya. Hati itu yang harus menggerakkan kita untuk melakukan segala sesuatunya.
Melayani Tuhan :
1. Melayani Itu Harus Otomatis Dan Tidak Dipaksa Untuk Bergerak
Ketika semua bermula dari hati maka akan berbeda. Oleh sebab itu semua hal harus bermula dari yang namanya hati. Melayani adalah hati dan teladan dari Tuhan Yesus. Selama hidup, Tuhan Yesus selalu menghabiskan hidupnya untuk selalu melayani murid-muridNya dan melayani banyak orang. Dia melayani kehendak BapaNya.
Dalam kehidupan kita, kalau sudah punya hati dalam melayani maka kita akan otomatis bergerak melakukan sesuatu. Kita tidak perlu di suruh-suruh dan dimotivasi untuk bergerak. Memang kita bisa dalam situasi tertentu, perlu di ingatkan kembali ketika mungkin keadaan iman kita lemah, dan bisa mundur. Tapi kasih dan hati akan Tuhan, akan selalu membuat kita selalu bergerak untuk Tuhan.
2. Melayani Itu Bukan Posisi Tapi Fungsi
Dalam Matius 5:14-16 berbicara tentang terang supaya terlihat. Sebuah terang itu fungsinya adalah sebagai penerang yang akan menerangi sebuah tempat yang gelap. Kalau terang tidak bisa memberi rasa terang, maka terang itu sesungguhnya tidak berfungsi. Terang itu tidak berguna karena tidak bisa memberi terang di tempat yang gelap.
Begitu juga dengan hidup kita, kalau kita tahu fungsi kita maka kita akan bergerak melakukan sesuatu untuk Tuhan. Menjadi berfungsi itu sangatlah penting, karena kita maksimal dalam hidup. Tidak sekedar menghabiskan waktu tanpa sebuah hasil. Akan ada dampak ketika hidup kita berfungsi tepat, dimana dampak itu bisa terjadi untuk pribadi kita atau hidup orang lain.
Ketika kita melayani, maka kita akan selalu mudah untuk memberi untuk Tuhan. Kita perlu mengosongkan hidup kita supaya bisa penuh dalam melayani Tuhan. Mengosongkan di sini berarti kita mengijinkan hidup kita sepenuhnya dipimpin oleh Tuhan saja.
Dalam Matius 20:28 jelas dikatakan bahwa Tuhan Yesus datang untuk melayani dan bukan untuk dilayani. Dia sebagai anak manusia, rindu untuk melayani banyak orang. Bahkan Dia rela memberi nyawa ganti banyak orang. Tuhan Yesus dalam hidupnya, rindu melayani murid-muridNya, Dia membasuh kaki murid-muridNya. Hal ini memberi maksud dan contoh kepada kita agar bisa merendahkan diri dan hati untuk melayani orang lain. Dalam hidup, layani Tuhan dan sesama dengan benar.
Maleakhi 3:17 menyatakan bahwa malayani itu tidak ada paksaan semua harus dengan sukarela. Pelayanan kita belum seberapa kalau dibanding dengan pelayanan Paulus yang mepertaruhkan nyawanya. Pelayanan kita masih sangat biasa kalau dibandingkan dengan tokoh-tokoh Alkitab. Oleh bebab itu seharusnya kita bisa melayani Tuhan lebih lagi.
Setiap kita harus saling melayani sehingga terjadi harmonisasi yang indah. Setiap kita perlu melayani satu sama lain, supaya kita bisa belajar untuk saling merendahkan diri dan mengutamakan orang lain dibanding diri sendiri. Setiap hari harus ada api Tuhan untuk bisa melayani Tuhan. Tidak pernah ada kata menyerah dan lelah dalam melayani Tuhan.
Jangan sia-siakan waktu untuk bisa melayani Tuhan. Melayani Tuhan sebuah kehormatan dan sebuah anugerah terbesar dari Tuhan karena kita bisa melayani Tuhan pencipta langit dan bumi. Melayani sesamapun adalah teladan yang Tuhan ingin kita lakukan setiap hari. Hidup saling menolong dan membantu sebisa kita. Saling melayani satu sama lain dan saling membagi sebuah kehidupan yang sudah Tuhan ajarkan untuk saling mengasihi dan saling melayani.
Firman Tuhan ini disampaikan oleh Bp. Pdt. Benyamin Henry Setiawan,S.Miss di ibadah Minggu Sore pada hari Minggu, 28 November 2020 di Bethany El-Bethel Solo Baru.
Penulis : Yohana Sri Pamularsih