Maukah Anda Sembuh?
BeritaMujizat.com – Pesan Mimbar – Ada banyak pesan dan pelajaran penting dari kisah Tuhan Yesus menyembuhkan orang lumpuh di kolam Betesda, yang tertulis pada kitab Yohanes pasal 5. Cara Tuhan Yesus meresponi dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi di kolam Betesda dapat menjadi cara pandang dan pola berifikir kita untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam hidup kita.
Kolam Betesda adalah kolam yang dipercaya dapat menghadirkan kesembuhan dari berbagai penyakit. Sewaktu-waktu turun mengguncangkan kolam tersebut. Barangsiapa yang terdahulu masuk dalam goncangan tersebut maka akan menjadi sembuh (Yoh 5 : 4).
Disekitar kolam tersebut banyak sekali orang berkumpul dengan berbagai macam penyakit. Salah satu yang turut hadir disekitar kolam tersebut adalah seseorang dengan mengalami kelumpuhan. Orang ini ternyata sudah tiga puluh tahun berbaring di dekat kolam Betesda, mengharapkan kesembuhan (Yohanes 5:5).
Melihat kondisi yang dialami orang lumpuh tersebut Tuhan Yesus menghampiri dan menawarkan kesembuhan kepada orang tersebut. Akan tetapi respon awal yang dikeluarkan orang lumpuh tersebut justru bersungut-sungut dengan keadaan yang dia alami.
Dia bahkan menyalahkan orang-orang disekitarnya yang dianggapnya tidak perduli dengan kesusahan yang sedang dia alami. Orang lumpuh ini mungkin sudah tidak memiliki iman lagi untuk dapat disembuhkan penyakitnya. Sikap yang ditujukan orang lumpuh saat ini banyak juga ditunjukan oleh banyak orang.
Banyak orang memilih menggurutu, menyalahkan orang lain atau keadaan ketika sedang mengalami sakit penyakit atau kesusahan. Mereka merasa tidak ada solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi karena merasa tidak ada yang mau menolong dia.
Tuhan Yesus kemudian memberi perintah kepada orang lumpuh itu untuk bangkit berdiri dari tempat ia berbaring. Setelah mengikuti perintah Tuhan Yesus akhirnya orang ini dapat bangkit dan berdiri secara ajaib (Yoh 5 : 9). Akan tetapi orang-orang Yahudi justru tidak menyukai perbuatan yang dilakukan Tuhan Yesus.
Mereka mempermasalahkan Tuhan Yesus karena telah menyembuhkan pada hari Sabat. Hari Sabat biasanya orang-orang Yahudi melarang orang-orang untuk bekerja, termasuk menyembuhkan orang. Tuhan Yesus justru memakai penolakan ini untuk menjelaskan identitasNya yang sesungguhnya.
Mendengar penjelasan yang dikeluarkan Tuhan Yesus, mereka malah lebih membenci Tuhan Yesus. Bahkan orang-orang Yahudi tersebut berusaha membunuh Tuhan Yesus.
Melalui kisah ini kita sebagai orang Kristen diminta untuk percaya penuh pada Kristus. Kita harus percaya bahwa Tuhan sanggup menolong segala sakit penyakit dan kesesakan yang sedang menghimpit hidup kita. Kita tidak boleh memberikan respon seperti orang lumpuh yang terlebih dahulu menyalahkan keadaan dan orang lain ketika dalam kesusahan.
Kita harus selalu berharap dan belajar melihat pertolongan dan pernyertaan Tuhan. Melalui kisah ini kita juga tidak boleh terjebak dalam roh agamawi seperti orang-orang Yahudi. Roh agamami menutup hati nurani dan kebenaran yang sejati dari Tuhan.
Roh agamami menjadikan kita orang beragama tetapi tidak mengenal Tuhan dengan benar. Bahkan dengan roh agamami kita akan jadi predator-predator yang sangat kejam.
Keterangan : Kotbah ini disampaikan pada ibadah Raya II Gereja Bethany Solo Baru
Penulis : Gilrandi ADP