East Gate Dibuka: Saat Bapa dan Anak Bersatu, Kutuk Diambil Tuhan
BeritaMujizat.com – Profetik – Hari ini, Selasa (29/4), East Gate Gathering resmi dimulai di Timika, Papua Tengah. Selama tiga hari ke depan, bukan hanya pertemuan rohani yang terjadi, tetapi sebuah pergerakan profetik sedang dibangkitkan.
Di awal sesi, sebuah deklarasi dilepaskan, bulan Ishakar telah tiba. Seperti tertulis dalam 1 Tawarikh 12:32, pengertian akan musim diberikan. Urapan Ishakar sedang dicurahkan, setiap mata akan melihat, setiap telinga akan mendengar, dan setiap hati akan percaya.
Bukan mikrofon yang mengubah segala sesuatu, tetapi suara Tuhan. Suara itu harus direlease. Setiap orang membawa suara yang mewakili sesuatu—keluarga, kota, bisnis, bahkan bangsa. Tidak penting menggunakan bahasa apa, karena setiap suku, setiap bangsa, dan bahasa diberkati Tuhan.
Di tengah pujian dan penyembahan, sesuatu yang tidak biasa terjadi. Orang-orang asli Papua bersiul dalam hadirat Tuhan. Siulan itu mengingatkan pada firman dalam Zakharia—dari siulan itu akan memanggil semua keluarga.
Saat ini, Tuhan tidak sedang mencari siapa yang paling mampu, siapa yang paling kuat, atau siapa yang paling berpengaruh. Tuhan sedang mencari siapa yang mau percaya. Karena ketika waktu penggenapan tiba, siap atau tidak siap, Tuhan akan melakukannya.
Sesi dilanjutkan dengan memanggil rombongan Solo dan Ambon untuk bersaksi. Mereka kumpulan anak muda yang menyerahkan hidup mereka untuk masuk dalam agenda Tuhan. Mereka tidak tahu seperti apa Papua, mereka tidak pernah menginjakkan kaki di Timika, tetapi mereka taat untuk datang.
Baca juga : Fire Generation Kirim Pemimpin Muda untuk Misi Rohani ke Timika
Tim Solo harus menempuh perjalanan selama satu minggu dengan bus, pesawat, dan dilanjutkan dengan kapal. Mereka datang bukan karena tahu segalanya, tetapi karena percaya ini adalah waktu Tuhan untuk Papua.
Dua anak muda bersaksi. Mereka bukan orang Papua, tetapi Tuhan menaruh hati-Nya atas hati mereka untuk mengasihi tanah ini. Tuhan berkata, “Pergi ke Timika,” dan mereka taat. Sekali lagi, bukan karena mereka mengerti, tetapi karena mereka percaya. Melalui kesaksian itu, bersama-sama berdoa agar generasi di Papua menerima api yang sama.
Ketaatan dari anak-anak, menggerakkan bangsa-bangsa. Hadir juga bapak dan ibu rohani dari Singapura, Malaysia, Taiwan, dan perwakilan youth dari Hong Kong dalam gathering ini. Bangsa-bangsa turut bersepakat untuk lawatan Tuhan atas Tanah Papua.
Setelahnya, dilanjutkan oleh Ps. Henry yang berdoa agar bukan hanya generasinya yang sebagai bapak rohani yang memegang kunci, tetapi anak-anak muda ini juga memegang kunci agar dapat membebaskan banyak generasi.
“Sebagai bapak muda, hati saya penuh ucapan syukur. Tuhan, terima kasih. Masih banyak anak muda seperti mereka,” katanya.
Dalam hubungan bapak dan anak untuk saling memahami itu tidak selalu mudah. Mereka memiliki cara dan pengertian yang kadang kali berbeda. Tetapi, ketika mau menghormati satu sama lain untuk bergerak bersama, maka api itu akan terus menyala.
Untuk itu, sesi pertama ditutup dengan tindakan profetik, covenant antara bapa-bapa dari Indonesia Timur dan anak-anak muda. Ketika mereka bersatu, kutuk atas tanah Papua diambil Tuhan. Tuhan sendiri yang akan melepaskannya.
Ikut sesi East Gate Gathering berikutnya di channel YouTube Kingdom Family Network.