Aksi Intoleransi oleh Sekelompok Orang kembali Terjadi di Yogyakarta
BeritaMujizat.com – Berita Gereja – Tindak intoleransi kembali terjadi di kota pelajar dan kota gudeg, Yogyakarta. Beberapa orang warga diketahui meminta sebuah keluarga memotong tanda salib yang terletak pada kuburan anggota keluarga yang baru saja meninggal. Tidak cukup sampai disitu saja, beberapa oknum warga juga melarang keluarga mengadakan ibadah ucap syukur di rumah duka.
Keluarga akhirnya menuruti permintaan para oknum tersebut untuk memotong salib dan memindahkan ibadah ucap syukur di lingkungan Gereja. Informasi tentang tindakan intoleran ini di dapat dari akun Facebook Birgaldo Sinaga. (sumber)
Kejadian intoleran ini menambah catatan buruk aksi toleransi yang terjadi di kota Yogyakarta. Kota Yogyakarta yang sempat digadang-gadang sebagai kota yang menjunjung toleransi kini mulai dipertanyakan seiring meningkatnya aksi intoleransi yang terjadi di kota tersebut.
Tindakan intoleransi seperti ini jelas meresahkan kehidupan masyarakat yang dari dulu sudah terbiasa dengan perbedaan. Munculnya sikap-sikap intoleran yang sangat konyol ini jelas menjadi fenomena baru dalam dinamika masyarakat Indonesia. Beberapa kelompok massa merasa mempunyai kewenangan lebih untuk menekan kelompok agama lain dengan dalil membela agama.
Mereka berani melakukan intervensi terhadap kelompok agama lain dalam ruang lingkup kehidupan bermasyarakat. Kebebasan berkeyakinan yang diatur oleh undang-undang kini coba diobok-obok oleh sekelompok orang yang merasa berkuasa dengan menggunakan nama agama.
Fenomena munculnya kelompok-kelompok intoleran yang mencoba berkuasa di masyarakat ini harusnya mendapat perhatian yang serius. Kelompok-kelompok semacam ini tentu dapat bermunculan di tempat-tempat lain. Nilai-nilai toleransi dalam masyarakat Indonesia yang telah tertanam sejak dulu harus dijaga dan terus dirawat.
Kelompok-kelompok yang merasa punya kekuasaan dengan menggunakan nama agama harus mendapat penangan dan peringatan yang tegas dari pihak keamanan. Jangan sampai kelompok-kelompok ini semakin nekat melakukan aksinya untuk menekan kelompok agama lain.
Masyarakat juga harus lebih aktif untuk mencegah munculnya kelompok-kelompok intoleran dalam lingkungan mereka. Masyarakat juga harus berani melaporkan kepada pihak keamanan jika mendapat perlakuan dan tindakan intoleran atas nama agama. Kita tidak boleh takut dengan sekompok orang yang sudah menjadi gila dan tertutup hati nuraninya karena sebuah pemahaman agama.
Sumber Berita : Facebook Birgaldo Sinaga
Penulis : Gilrandi ADP