Hidup Dalam Mandat IlahiRenungan HarianSpiritualitas

Seperti Taman Tuhan


SEPERTI TAMAN TUHAN

Bacaan :  Kej 13:5-11

Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri. (Kej 13:9)

Abraham dan Sarah tidak memiliki anak karena mandul (Kej 11:3). Lot adalah keponakan anak dari Haran saudara kandung Abraham. Lot sudah bisa dianggap anak sendiri oleh pasangan yang tua yang tidak punya anak dan kaya raya ini. Lot mencangkokkan hidupnya kepada Abraham dan Sarah.

Di tanah Negeb, gembala-gembala Lot berkelahi dengan gembala-gembala Abraham (Kej 13:7), dan Abraham tidak menginginkan perkelahian itu (Kej 13:8), sehingga lahirlah pertanyaan sekaligus permintaan Abraham untuk Lot mengambil keputusan. Yang perlu dicatat adalah Abraham katakan, “pisahkan dirimu..”.  Dia memberi kesempatan kepada Lot untuk memilih terlebih dahulu.

Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. –Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. —  (Kej 13:10).

Lot mengambil keputusan berdasarkan apa yang dilihat, sama dengan Hawa (Kej 3:6).  Dan Lot memilih seluruh Lembah Yordan yaitu Sodom dan Gomora karena “seperti Taman Tuhan”.  Apa yang dianggap Lot terbaik, pada akhirnya hanya menjadi malapetaka.  

Keluarganya rusak, dan akhirnya istrinya pun menjadi tiang garam (Kej 19:26). Akhirnya,  lahirlah bangsa Amon, dan Moab yang “terkutuk”  dari keputusan Lot yang berdasarkan apa yang kelihatan baik.

Dalam kita mengambil keputusan, seharusnya kita melihat dari sudut pandang Tuhan. Bagi Abraham, kekanan atau kekiri tidak penting. Yang dia tahu adalah Lot harus memisahkan diri karena kerabat tidak boleh berkelahi.  Abraham mengambil keputusan karena kebenaran, dan prinsip.

Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan,  sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya. (Kej 3:14-15).

Tuhan ada dipihak Abraham. Kekiri atau kekanan Abraham diberkati, karena dia memiliki sumber berkat itu. Justru ketika Lot sudah berpisah, maka Tuhan bicara.  Lot telah menjadi beban dalam kehidupan Abraham.

Kita harus pisahkan Lot-Lot dalam hidup kita yang hanya melihat apa yang terlihat baik, tapi tidak pernah mengerti bahwa yang baik tanpa Tuhan itu adalah buruk.  Sementara itu, yang terlihat padang gurun ternyata adalah tanah perjanjian.

Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita,marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. (Ibr 12:1).

Apapun yang merintangi kita haruslah dibuang. Seperti Paulus katakan aku melupakan yang dibelakang dan mengarahkan diri kepada yang didepanku dan berlari sampai tujuan (Fil 3:13-14). Setiap dinyatakan dalam Injil Lukas, “Ingatlah akan isteri Lot!” (Luk 17:32), jangan menengok kebelakang, mata kita harus selalu tertuju kepada Kristus (Ibr 12:2).

Pendalaman Alkitab:

Kata melihat dalam bahasa Yunani ada 3 kata yang dipakai blepo (G991), theoro (G2334), horao (G3708, ) yang artinya blepo melihat secara fisik dan jasmani, theoro melihat dan menarik sebuah kesimpulan (berteori), dan horao adalah melihat dengan pemahaman, dan pengertian. Kita tidak sekedar melihat dengan mata jasmani, atau dengan teori-teori manusia, tapi kita melihat Tuhan dalam pengertian dan wahyu-wahyu Ilahi.

Penulis: Hanny Setiawan

HDMI (Hidup Dalam Mandat Ilahi)  adalah adalah konsep pengajaran holistik yang membawa kekristenan tidak berhenti kepada kesalehan pribadi, tetapi berfokus kepada Membangun Tubuh Kristus. Selama 49 Hari penulis mengajak untuk Menghidupi Tujuan Ilahi, Memahami Desain Awal, Mengalahkan Dunia, Melakukan Yang Seharusnya, Menjalani Kehidupan, Menyiapkan Jalan, Menggenapi Janji.

Comments

Related Articles

Back to top button