Hidup Dalam Mandat IlahiRenungan HarianSpiritualitas

Realitas Tuhan


REALITAS TUHAN

Bacaan :  Kej 1:1-31

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.(Kej 1:1;2:1).

Dari lahir, bertumbuh, dewasa, dan menjalani hidup, kita dilatih untuk menggunakan panca indera kita secara jasmani : mata, telinga, hidung, lidah, kulit. Secara natural manusia berkelompok dan membuat komunitas sehigga lahirlah budaya-budaya yang secara unik memperlihatkan identitas masing-masing. Bahasa lahir, peradaban terbentuk.

Bergulat setiap hari dengan fakta dan data jasmani, membuat kita kesulitan untuk melihat bahwa yang jasmani bukanlah realitas yang utuh. Masih ada dunia yang lain, yaitu dunia yang tidak kelihatan. Melihat yang tidak terlihat inilah yang disebut Iman.

Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat. (Ibrani 11:3).

Kej 1:1 mengatakan “Pada mulanya Allah” bukan langit (yang tidak terlihat), ataupun bumi (yang terlihat). Artinya, sejak awal realitas yang sebenarnya, atau realitas Tuhan terdiri dari natural dan supranatural. Sebab itulah dikatakan Kristus adalah rahasia Allah (Kol 2:2). Dalam diriNya, ada misteri pertemuan antara natural dan supranatural.

Dua nature Kristus (dualitas) kunci untuk kita mengerti semua misteri alam semesta. Sebab itu disebutkan dalam Injil Yohanes bahwa pada mulanya adalah Kristus yang adalah Firman (logos) (Yoh 1). Kristus adalah realitas Tuhan, adalah realitas kita. 

tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud,dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita. (Rom 1:3-4).

Secara explisit, Paulus menuliskan nature Kristus sebagai keturunan (anak) Daud, dan Anak Allah secara bersamaan. Tidak bisa hanya salah satu sisi natural atau supranatural, tapi realitas Tuhan membutuhkan keduanya.

Yesus mengatakan bahwa ketika dia lapar, haus, telanjang, sakit, bahkan dalam penjara kita memberikan makan, minum, pakaian, menjenguk, dan mengunjungi adalah sebuah tindakan yang dihitung sesuatu yang rohani (Mat 25:35-36).

Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. (Mat 25:40).

Sebagai pengikut Kristus, dimana Kristus tinggal didalam kita, kita hidup secara natural dan mengusahakan bumi ini tapi sekaligus kita hidup dalam perkara-perkara yang diatas (Kol 3:1-3), sehingga manusia dibumi ini paham, bahwa kuasa di bumi dan di surga sudah diberikan kepada Yesus Kristus Tuhan kita (Mat 28:18)

Pendalaman Alkitab:

Kata firman dipakai kata dalam bahasa Yunani, rhema (G4487) yang artinya perkataan yang diucapkan, suara yang dihasikan, lisan. Rhema dihasilkan dari logos (G3056). Dalam Mat 4:4 ketika dikatakan manusia hidup dari Firman, kata yang digunakan adalah rhema. Bahasa tertulis membutuhkan kemampuan membaca untuk mengerti, bahasa lisan membutuhkan kemampuan mendengar.  Yoh 10:27,  “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku..”

Penulis:Hanny Setiawan

HDMI (Hidup Dalam Mandat Ilahi)  adalah adalah konsep pengajaran holistik yang membawa kekristenan tidak berhenti kepada kesalehan pribadi, tetapi berfokus kepada Membangun Tubuh Kristus. Selama 49 Hari penulis mengajak untuk Menghidupi Tujuan Ilahi, Memahami Desain Awal, Mengalahkan Dunia, Melakukan Yang Seharusnya, Menjalani Kehidupan, Menyiapkan Jalan, Menggenapi Janji.

Comments

Related Articles

Back to top button