Hidup Dalam Mandat IlahiRenungan HarianSpiritualitas

Percaya Saja


PERCAYA SAJA

Bacaan :  Kej 12:1-9

Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.
(Kej 12:1).

Abraham atau awalnya disebut Abram atau juga disebut dengan Ibrahim adalah tokoh utama yang disebut Bapa orang percaya. Setelah peristiwa Babel, Abraham mendapatkan “perintah” untuk keluar dari Ur-Kasdim ke negeri yang tidak disebutkan namanya.

Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui. (Ibr 11:8)

Abraham, dia percaya saja! Itulah inti dari iman. Apapun yang dikatakanNya kita percaya dan kita lakukan. Yesus mengatakan itulah dasar yang teguh, mendengar dan melakukan firmanNya (Mat 7:24-27). Darimana iman seperti itu?. Paulus mengatakan bahwa iman timbul dari pendengaran akan firmanNya (Roma 10:17).

Tidak tahu adalah keadaan yang secara psikologis sangat ditakuti manusia. Tidak tahu mau makan apa, tidah tahu bagaimana menyelesaikan masalah, tidak tahu mau bekerja apa, tidak tahu mau kemana, dan sebagainya. Sebab itu, pergi ketempat yang tidak diketahui, dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, dan bagaimana sampai kesana, membutuhkan kepercayaan yang sangat besar. Dan Abraham punya itu.

Seri kotbah Yesus yang pertama dibukit (Mat 5-7) menyelipkan pengajaran “jangan kuatir”.(Mat 6:25-34) yang memiliki arti jangan takut akan apa yang tidak kita ketahui, dan percaya saja. Bahkan perintahNya adalah carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka yang lain-lain hanyalah tambahan (Mat 6:33). Ada garansi dari Yesus, bahwa Bapa kita adalah Bapa yang memelihara.

Sama juga dengan Abraham, ada sebuah jaminan (Kej 12:2-3) bahwa Abraham dan keturunannya akan menjadi berkat dan membawa berkat kebangsa-bangsa. Jaminan dan garansi Abraham terletak hanya kepada perkataan Firman. Inilah yang dirujuk Yesus ketika Dia mengatakan kita hidup bukan dari roti, tapi dari perkataan yang keluar dari mulut Allah (Mat 4:4).

sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. (I Yoh 5:4).

Yesus sudah mengalahkan dunia dikayu salib (Yoh 16:33), dan sekarang kita yang tinggal didalam dunia dapat mengalahkan segala ketakutan, kekuatiran, dan kebingungan yang disebabkan oleh dunia dengan percaya. “Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?” (I Yoh 5:5).  Apakah kita percaya?.

Pendalaman Alkitab:

Kata iman dalam bahasa Yunani memakai kata pistis (G4102) yang artinya keyakian, kepastian, percaya, jaminan, kesetiaan. Kata yang sangat penting yang didefinisikan sebagai dasar sekaligus bukti (Ibr 11:1).  Dalam pistis, masa depan (bukti) sudah terjadi ketika bahkan ketika pertama kali percaya (dasar).

Penulis: Hanny Setiawan

HDMI (Hidup Dalam Mandat Ilahi)  adalah adalah konsep pengajaran holistik yang membawa kekristenan tidak berhenti kepada kesalehan pribadi, tetapi berfokus kepada Membangun Tubuh Kristus. Selama 49 Hari penulis mengajak untuk Menghidupi Tujuan Ilahi, Memahami Desain Awal, Mengalahkan Dunia, Melakukan Yang Seharusnya, Menjalani Kehidupan, Menyiapkan Jalan, Menggenapi Janji.

Comments

Related Articles

Back to top button