BeritaMujizat.com – Pendidikan – Kabar tentang murid menantang berkelahi guru di Gresik menjadi berbincangan hangat di media sosial. Bersamaan dengan itu ada juga kabar tentang staf sekolah yang dihajar murid dan orangnya di Takalar.
Munculnya fenomena ini mengundang pertanyaan besar, mengapa pendidikan kita terlihat sangat kewalahan dalam mendidik anak jaman now?
Mengapa permasalahan saling pukul, guru mukul murid atau murid mukul guru seakan tidak ada solusi untuk mengatasinya. Guru mukul murid atau sebaliknya, sebenarnya bentuk dari rasa frustasi terhadap proses pembelajaran.
Sistem pendidikan yang jelas memunculkan frustasi belajar ini sesungguhnya telah dikritik dan diubah oleh bapak pendidikan Ki Hajar Dewantoro.
Akan tetapi solusi pendidikan yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantoro tidak dijadikan acuan untuk mengubah sistem pendidikan yang ada. Solusi pendidikan yang dikeluarkan oleh Ki Hajar Dewantoro malah dipelajari dan diterapkan oleh negara lain.
Negara lain yang belajar dan menerapkan solusi pendidikan Ki Hajar Dewantoro kini malah menjadi negara dengan pendidikan terbaik, contohnya Finlandia.
Ketertinggalan dan semakin terpuruknya pendidikan Indonesia seperti ini tentu sangatlah tidak wajar. Apalagi saat ini pendidikan ditunjang dengan porsi anggaran yang cukup besar.
Muncul kerucigaan yang sangat besar, jangan-jangan kebodohan dan ketertinggalan dalam pendidikan memang sengaja dibiarkan.
Ada beberapa pihak yang nampaknya menikmati secara langsung maupun tidak langsung ketika pendidikan bangsa ini tertinggal. Dalam hal ini pendidikan Kristen mendapat tugas penting untuk menyediakan layanan pendidikan yang terbaik untuk masyarakat.
Gereja harus berperan melawan upaya pembiaran pembodohan yang sebenarnya telah terjadi sejak jaman penjajahan ini. Meskipun pendidikan Kristen mendapat banyak tantangan, bukan berarti tugas mendidik bangsa ini dapat dikesampingkan begitu saja.
Pendidikan Kristen harus bertransformasi demi membantu generasi baru menghadapi tantangan perubahan jaman yang ada. Pendidikan Kristen juga harus dapat menjadi pioner dalam menjawab permasalahan pendidikan yang ada.
Relawan-relawan pendidikan juga harus mulai dibangkitkan di Gereja-Gereja. Relawan pendidikan Gereja sangat diperlukan untuk menjadi motor penggerak transformasi pendidikan.
Saat ini relawan pendidikan Kristen dapat dikatakan masih sangat langka. Antusias dan partisipasi anak-anak muda Gereja juga masih cukup kecil terhadap isu-isu pendidikan.
Penulis : Gilrandi ADP
