Revival

Online Revival In School SMAN 1 Murung Raya, Kalimantan Tengah


BeritaMujizat.com – Revival –  Tidak ada rencana Tuhan yang tidak indah, semua yang Dia kerjakan sempurna adanya. Dalam masa pandemi ini kita benar-benar diperintahkan untuk bergantung hanya kepada Tuhan saja.

Sekalipun menurut daging masa indah adalah masa suram tetapi sesungguhnya masa ini merupakan bagian cerita Tuhan yang harus kita nikmati. Hampir seluruh tatanan kehidupan mulai berubah, cara beribadah dan melayani pun turut menyesuaikan.

Sabtu (14/06/20) lalu, Tuhan menunjukkan salah satu cara-Nya bekerja. Dengan cara Tuhan, tiba-tiba terlaksana Online Revival in School (RIS) SMAN 1 Murung Raya, Kalimantan Tengah.

Kita percaya bahwa Online RIS ini sudah dipersiapkan Tuhan jauh sebelumnya. Melalui orang-orang-Nya, pada masa pandemi ini Tuhan bukakan Kalimantan Tengah untuk dilayani RIS secara daring.

Ibadah RIS dimulai sekitar pukul 11.00 WIB melalui aplikasi Zoom webinar, diikuti oleh siswa dan guru agama Kristen. Meskipun ibadah dilakukan secara online tetapi spiritnya tetap sama dengan ibadah langsung.

Dalam rangkaian ibadah, salah satu alumnus SMAN 1 Murung Raya bersaksi bagaimana Tuhan menggerakkan hatinya untuk mengadakan ibadah untuk sekolahnya itu. Juliana atau sering dipanggil Nana, mengakui bahwa sebenarnya dia sudah lupa dengan apa yang dikerjakannya tujuh tahun yang lalu. Namun, Tuhan ingatkan dia dan memberi perintah untuk melakukan sesuatu untuk sekolahnya itu.

Pada tahun 2013, saat itu Nana kelas 10 SMA dan waktu itu pula sering terjadi kerasukan di SMA1 Murung setiap minggunya. Bahkan Nana mengaku was-was saat upacara bendera karena sering terjadi kerasukan secara tiba-tiba.

Pernah suatu saat terjadi kerasukan massal di sekolah itu. Tuhan gerakkan Nana untuk mendoakan teman-temannya. Meskipun ada rasa takut karena dia belum pernah mendoakan orang yang kerasukan sebelumnya, tetapi dia tetap taat dengan perintah Tuhan. Dia mendoakan temannya itu, memperkatakan bahwa tubuh temannya adalah milik Tuhan, segala sesuatu yang bukan berasal dari Tuhan dipatahkan di dalam nama Yesus.

Saat kelas 12 SMA, Tuhan paksa untuk dia tidak berdoa untuk diri sendiri saja tetapi berdoa untuk sekolahnya. Dia berdoa karena ada beban dalam hatinya, ada belas kasihan ketika melihat teman-teman sekolahnya kesakitan tanpa mengetahui asal rasa sakit itu.

Dia berdoa hingga tamat SMA dan saat itu dia tanya kepada Tuhan, siapa yang akan melanjutkan doa sekolah itu. Saat itu dia sedang mengambil ijazah, tiba-tiba Tuhan gerakkan untuk dia berdoa di parkiran sekolah. Sebelum dia meninggalkan SMAN 1 Murung Raya, doa berkat dia perkatakkan untuk sekolahnya itu. Dia berdoa agar angkatan-angkatan selanjutnya tidak merasakan apa yang dia rasakan, tidak melihat temannya kerasukan.

Hingga beberapa hari lalu, Tuhan gerakkan lagi hatinya untuk mengajak siswa SMA1 saat ini untuk beribadah bersama. Sekalipun dia sudah lulus, tetapi dia tetap mengasihi sekolahnya itu.

Pada RIS daring yang lalu, siswa SMA1 juga menyaksikan cinta kasih Tuhan selama beberapa tahun terakhir. Di SMA1 sudah tidak ada siswa yang kerasukan lagi, bahkan telah diadakan ibadah bersama setiap hari Jumat dan doa pagi sebelum kegiatan belajar.

Kita sama-sama percaya, setiap doa kita tidak ada yang sia-sia. Tuhan turut bekerja dalam setiap usaha kita, di manapun dan kapanpun. Sekalipun banyak keterbatasan secara fisik dan materiil, tetapi kasih Tuhan tidak pernah dibatasi oleh apapun untuk meraih hidup kita.

Masa ini adalah masa anak-anak Tuhan untuk mengaum seperti singa dari Yehuda. Mengaumkan kebenaran dan meneriakkan bahwa Tuhan sangat mengasihi hidup semua orang. Kita bukanlah singa yang ada di dalam kandang, yang dilayani saat makan. Kita adalah singa liar yang mencari dan mengejar.

Cari dan kejar teman-temanmu yang mulai lemah dan kehilangan arah. Tarik mereka untuk kembali kepada Tuhan karena Tuhan mengasihi hidup kita dalam setiap musim dan waktu.

 

Penulis : Nandhita Sri Devi Kristiani

Comments

Related Articles

Back to top button