Mandat Budaya

Marketplace Church: Bergereja atau Menjadi Gereja?


Business team

Sumber Gambar

Beritamujizat.com – Mandat Budaya – Setiap orang pasti akan memasuki dunia kerja (marketplace). Di era modern ini, marketplace menuntut seseorang memberikan perhatian dan kinerja lebih. Oleh karena itu tidak heran bila waktu kehidupan seseorang saat ini dapat dihabiskan di tempat kerja.

Sibuknya jadwal yang harus kita hadapi, tuntutan kebutuhan hidup yang semakin banyak, dan gaya hidup dari lingkungan tempat kita kerja menjadi tantangan tersendiri ketika seseorang sudah masuk marketplace.

Selain itu dunia marketplace juga dikenal “kejam” karena didalamnya bisa terjadi hal-hal tidak terduga, yang kadang memang melenceng dari kebenaran.

Hal ini tentu sangat mempengaruhi kehidupan kerohanian seseorang. Karena sudah cukup terbeban dengan pekerjaan yang harus dijalani, passion seseorang terhadap Tuhan menjadi berkurang.

Apalagi ketika seseorang dituntut untuk tetap mengerjakan amanat agung atau terlibat dalam pelayanan yang dapat menguras waktu, pikiran, tenaga, dan dana.

Disisi lain, gereja yang tidak dapat melihat fenomena ini justru hanya memberi stigma buruk terhadap mereka yang ada di marketplace atau justru melakukan ekstrim yang sebaliknya, mencoba membongkar paradigma dan nilai-nilai pokok gereja agar dapat menyesuaikan diri dengan marketplace.

Oleh karena itu gereja dan marketplace sering dipisahkan menjadi dua dunia yang berbeda. Alhasil banyak orang Kristen yang lebih memilih untuk bekerja dan bergereja dibanding menjadi gereja dilingkungan kerja (Marketplace Church).

Apabila kita bergereja, misi, belas kasih, doa bagi bangsa, memuridkan jiwa-jiwa adalah hal yang bukan menjadi tanggung jawab orang yang fokus berkerja di marketplace. Hal itu menjadi urusan dan tanggung jawab pendeta atau orang-orang tertentu yang memang memutuskan untuk penuh waktu dikerohanian.

Sedangkan apabila menjadi gereja, realitas pekerjaan justru menambah semangat kita dalam bekerja. Mungkin kondisi perusahaan sedang tidak bagus, mungkin lingkungan ditempat kerja sedang tidak kondusif, dan kebutuhan hidup mungkin semakin meningkat.

Akan tetapi apabila kita tau bahwa kita ini gereja Tuhan yang mendapatkan kasih karunia untuk dapat menjalankan perusahaan atau sekedar menjadi karyawan, justru semakin meningkatkan passion kita untuk mencari Tuhan.

Karena kita sadar perusahaan yang kita pimpin atau tugas yang sedang kita kerjakan sebagai karyawan semua sangat penting untuk menyatakan Cinta Kasih Tuhan.

Namun untuk menghasilkan jemaat yang mengerti nilai-nilai tersebut, gereja juga harus kembali kepada ajaran yang benar. Gereja bukan tempat untuk lari dari masalah kehidupan sehari-hari atau tempat cuci dosa yang kita lakukan.

Akan tetapi Gereja seharusnya mendidik kita untuk dapat menghadapi kenyataan bahkan dapat menjadi berkat untuk semuanya (menjadi gereja). Untuk dapat menjadi pendidik yang baik gereja harus tetap murni.

Menjaga kemurnian gereja adalah tanggung jawab kita semua, meskipun kita berada di marketplace yang tidak berhubungan langsung dengan pelayanan altar.

Jadi marketplace bukan hanya memindah ritual keagamaan dari gereja ke tempat kerja,  yang bertujuan agar orang-orang yang bekerja dapat bergereja. Akan tetapi, Marketplace Church adalah tempat orang percaya untuk menjadi gereja yang nyata, yang buahnya dapat dilihat dan dirasakan semua orang.

 

 

Penulis : Gilrandi ADP

 

Comments

Related Articles

Back to top button