BeritaMujizat.com – Renungan – Betapa pentingnya untuk senantiasa menjaga dan mempertahankan semangat, gairah, dan antusiasme dalam kehidupan iman kita. Dalam perjalanan rohani, kita sering menghadapi berbagai proses dan perjuangan yang kadang membuat api semangat dalam hidup ini mulai meredup.
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Roma 12:11
Bacaan: Wahyu 2:4-5
Jangan biarkan tantangan, rutinitas, kekecewaan, atau apa pun yang datang dalam hidup ini memadamkan api semangat kita dalam mengiring Tuhan. Mari bersama-sama kita belajar untuk terus menjaga api rohani tetap menyala dan berkobar bagi Tuhan.
Berikut beberapa hal yang sering menjadi penyebab padamnya semangat rohani:
-
Kelelahan karena beban hidup dan pelayanan
Banyaknya tanggung jawab dan panjangnya perjalanan iman dapat menyebabkan keletihan, baik secara fisik maupun rohani. -
Ibadah dan pelayanan menjadi formalitas
Tanpa disadari, ibadah dan pelayanan bisa menjadi rutinitas kosong, tanpa keterlibatan hati dan roh. Ini membuat kita kehilangan makna sejati dari hubungan dengan Tuhan. -
Tarikan dunia dan kompromi
Gairah rohani bisa memudar ketika kita mulai tergoda oleh hal-hal duniawi. Kompromi terhadap nilai-nilai kekudusan bisa membuat kita jauh dari Tuhan. -
Kegagalan dan harapan yang tidak terpenuhi
Ketika hal-hal tidak berjalan seperti yang diharapkan, semangat bisa luntur. Bahkan bisa timbul kekecewaan kepada Tuhan, membuat kita mundur dari-Nya. -
Kurangnya hubungan pribadi dengan Tuhan
Mengurangi waktu pribadi dengan Tuhan membuat kita perlahan menjauh dari-Nya. Hubungan yang tidak dipelihara akan menjadi dingin dan hambar.
Api Roh Kudus dalam diri kita adalah karunia yang sangat berharga. Tanggung jawab kita adalah menjaga agar api itu tetap berkobar. Dengan cara:
-
Memprioritaskan hubungan pribadi dengan Tuhan
-
Merenungkan firman-Nya siang dan malam
-
Terlibat dalam komunitas yang mendukung iman kita
Dengan begitu, kita dapat terus “berapi-api” bagi kemuliaan Tuhan dan menjadi berkat bagi dunia di sekitar kita.
Perenungan
Singkirkan segala hal yang memadamkan api rohani—dosa, kepahitan, kekecewaan, dan lain-lain. Ingatlah kembali saat pertama kali kita mengalami perjumpaan dengan Tuhan dan keputusan kita untuk merespon panggilan-Nya.
Seperti dalam teguran Tuhan kepada jemaat Efesus yang kehilangan kasih mula-mula (Wahyu 2:4-5), kita diajak untuk kembali kepada semangat dan kasih yang pertama—melakukan kembali apa yang dulu kita lakukan dengan penuh gairah dan cinta.
Doa
“Ya Tuhan, kami mau bertobat dan menyingkirkan semua hal yang membuat kami lemah. Mulai hari ini, kami hanya ingin fokus pada hati-Mu dan terus berjalan dalam kehendak serta rencana-Mu. Biarlah setiap gairah kami dalam melayani-Mu terus menyala dan berkobar bagi kemuliaan-Mu. Amin.”
