Hidup Dalam Mandat IlahiRenungan HarianSpiritualitas

Kitab Kehidupan


KITAB KEHIDUPAN

Bacaan :  Kej 25:20-26

Firman TUHAN kepadanya: “Dua bangsa ada dalam kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda.” (Kej 25:23)

Anak perjanjian Abraham dan Sarah, Ishak memiliki istri Ribka yang juga mandul. Tapi karena doa Ishak (Kej 25:21) maka terbukalah kandungan istrinya. Ishak hidup dalam perjanjian kekal Abraham dan Tuhan, maka doa untuk anak adalah bagian dari perjanjian itu.

Doa Ishak seperti itu memiliki legalitas rohani karena sesuai dengan rencana besar Tuhan untuk Abraham. Rencana-rencana Tuhan atas hidup kita tertulis dalam kitab-kitab kehidupan. Yesus Kristus dikatakan datang dalam gulungan kitab.

Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku.” (Ibr 5:7).

Anak yang dikandung Ribka, Yakub dan Esau, sejak dikandungan pun telah memperlihatkan memiliki sebuah panggilan. Dua janin bayi itu tidak disebut bayi, atau anak tapi disebut, “Dua bangsa”.

Esau (yang sulung) pada akhirnya benar menjadi yang hamba atas Yakub (Israel) yang lebih muda. Sebuah perkataan dan peristiwa profetik yang memperlihatkan bahwa keberadaan kita dimuka bumi bukanlah hal yang kebetulan. Tuhan punya rencana.

Setiap kali permasalahan dan tantangan kehidupan kita hadapi, kita harus kembali dulu kepada kebenaran dasar ini, bahwa ada gulungan kitab yang tertulis tentang kita. Tulisan yang dibuat oleh pencipta kita sendiri. Itulah yang disebut destiny atau tujuan akhir kehidupan.

Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. (Maz 139:13-14).

Sebagai arsitek kehidupan, Tuhan yang mendesain dan merencanakan setiap kehidupan kita sehingga tersusun rapi menjadi satu tujuan bersama. Artinya, kitab kehidupan kita selalu berhubungan dengan kitab kehidupan orang lain, dan bersama-sama kita disusun menjadi buku yang sama.

Kita tidak bisa hanya memikirkan diri sendiri, karena kita bagian dari cerita yang lebih besar. Dan cerita itu melibatkan begitu banyak orang, keluarga, komunitas, suku, kota, dan bangsa. Kitab kehidupan kita bagian dari buku Tuhan, kita hanya paragraf, atau mungkin bab dari buku besar itu.

Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. (I Pet 2:4-5).

Temukan kitab kehidupan kita, dan hidupi setiap kata, kalimat, paragraf, dan bab demi bab sampai titik terakhir kitab itu. Itulah kehidupan sejati yang Tuhan rancangkan untuk kita (Yes 52:8-9). Rancangan masa depan yang penuh harapan (Yer 29:11).

Pendalaman Alkitab:

Kata hidup dalam bahasa Yunani memakai kata zao (G2198) yang artinya hidup, bernafas, vitalitas, tidak mati.  Dari kata ini terbentuk kata zoe (g2222) yang artinya hidup yang kekal, antitesis dari bios (G979) yang artinya kehidupan jasmani sehari-hari. Kelahiran baru (Yoh 3), dan ciptaan baru (II Kor 5:17) adalah perpindahan manusia biologis kita menjadi manusia roh (kekal). Yesulah jalan, dan kebenaran, dan zoe. (Yoh 14:6)

Penulis: Hanny Setiawan

HDMI (Hidup Dalam Mandat Ilahi)  adalah adalah konsep pengajaran holistik yang membawa kekristenan tidak berhenti kepada kesalehan pribadi, tetapi berfokus kepada Membangun Tubuh Kristus. Selama 49 Hari penulis mengajak untuk Menghidupi Tujuan Ilahi, Memahami Desain Awal, Mengalahkan Dunia, Melakukan Yang Seharusnya, Menjalani Kehidupan, Menyiapkan Jalan, Menggenapi Janji

Comments

Related Articles

Back to top button