BeritaMujizat.com – Revival – Hari ini kita mendengar apa yang terjadi di negara kita dan bangsa kita yang cukup membuat kaget dan juga takut dan khawatir yakni adanya virus Corona. Ini membuat semua aktivitas kita dibatasi. Kita tidak bisa melakukan aktivitas secara bebas.
Firman Tuhan yang tertulis di Kitab Amos :
Amos 5:4-6 (TB) Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: “Carilah Aku, maka kamu akan hidup! Janganlah kamu mencari Betel, janganlah pergi ke Gilgal dan janganlah menyeberang ke Bersyeba, sebab Gilgal pasti masuk ke dalam pembuangan dan Betel akan lenyap.”
Carilah TUHAN, maka kamu akan hidup, supaya jangan Ia memasuki keturunan Yusuf bagaikan api, yang memakannya habis dengan tidak ada yang memadamkan bagi Betel.
Jangan mencari betel bicara tentang rumah Tuhan atau pada waktu itu Betel adalah pusat dari penyembahan orang-orang Yahudi di Israel. Jangan mencari tempat ibadahnya! Karena justru keadaan ini mengingatkan kita bahwa gereja adalah pribadi kita.
Dan beribadah adalah hal yang menyangkut hubungan pribadi kita dengan Bapa yang adalah Pencipta langit dan bumi. Ini secara personal, tidak bisa beramai-ramai atau hanya ikut – ikutan! Berapa banyak drari kita yang sebelumnya hanya ibadah sekedar ibadah. Tanpa mengalami perjumpaan dan hubungan pribadi dengan Dia?! Gunakan waktu – waktu ini untuk memiliki hubungan yang intim dengan Bapa kita!
Jangan mencari Gilgal berbicara tentang rumah para nabi. Atau pengalaman pribadi kita tentang kuasa Tuhan di masa lalu. Karena Gilgal ini juga tempat basecamp Yosua sebelum menduduki Kanaan.
Jadi berbicara tentang jangan membanggakan pengalaman kita dimasa lalu dengan Tuhan. Tiap hari adalah hari yang baru. Pengalaman yang baru dengan Tuhan. Dengan Bapa kita.
Mengingat masa lalu adalah baik supaya kita bisa terus bersyukur. Tapi hari ini adalah suatu anugerah. Ada hubungan komunikasi yang baru. Lebih hangat. Bapa ingin kita mengalami Dia lebih lagi, mengalami penyertaanNya. Kasih dan kuasaNya.
Juga jangan mengandalkan Hamba Tuhan. Jangan andalkan manusia! Ini waktunya kita mengalami perjalanan yg baru dengan Dia yang mengasihi kita. Bukan dari apa kata orang.
Dan jangan mencari Bersyeba, ini berbicara tentang berkat yang melimpah. Karena itu adalah sumur. Di mana Ishak menggali kembali Itu sumur Abraham untuk memberi minum ternak ternaknya. Ini waktunya mencari pribadiNya! Bukan hanya berkatNya!
Dan juga Tuhan berbicara bahwa ini waktu yang tepat untuk Indonesia dan bangsa-bangsa. Bahkan orang percaya di manapun berada. Justru ketika kita tidak bisa beribadah bersama ini adalah waktu yang tepat. Tuhan memaksa kita untuk membangun mezbah-mezbah pribadi, keluarga, gereja, kota dan bangsa!
Hosea 6:1-3 (TB) “Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita. Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya. Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.”
2 Tawarikh 7:13-16 (TB) Bilamana Aku menutup langit, sehingga tidak ada hujan, dan bilamana Aku menyuruh belalang memakan habis hasil bumi, dan bilamana Aku melepaskan penyakit sampar di antara umat-Ku, dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka. Sekarang mata-Ku terbuka dan telinga-Ku menaruh perhatian kepada doa dari tempat ini. Sekarang telah Kupilih dan Kukuduskan rumah ini, supaya nama-Ku tinggal di situ untuk selama-lamanya, maka mata-Ku dan hati-Ku akan ada di situ sepanjang masa.”
Hal yang penting juga digarisbawahi adalah semua kebangunan rohani dimulai dari Mezbah doa! Asuza Street, Wales Revival, New England, dan lainnya, semua berawal dari doa! Waktu yang tepat untuk kita membangun pribadi kita, keluarga kita sambil terus menunggu hadirat Tuhan itu dinyatakan!
Penulis : Priambodo Adi Rukmantyo Sirait
