Mandat BudayaPoleksosbud

Hakim Pengadil Meiliana Ditangkap KPK, Apakah ini Pertanda akan Terbongkarnya Siasat Busuk Politisasi Agama?


Gambar diambil dari laman www.viva.co.id

BeritaMujizat.com – Poleksosbud – Tak lama setelah ribut-ribut vonis penjara Meiliana memanas dimedia sosial, salah satu hakim pengadil kasus penistaan agama yang menjerat Meiliana tertangkap OTT KPK. Hakim yang memvonis Meiliana ini diduga menerima suap dalam proses persidangan tindakan korupsi yang sedang ditanganinya.

Dalam OTT yang dilakukan KPK, Hakim tersebut diduga menerima sejumlah uang untuk mengatur kasus yang sedang ditanganinya. Saat ini hakim tersebut sedang menjalani pemeriksaan intensif olek penyidik KPK.

Kasus ini langsung menimbulkan pertanyaan yang besar dalam benak masyarakat. Apakah keputusan yang dijatuhkan pada Meiliana juga adalah hasil pesanan dari seseorang melalui proses suap-menyuap ? Sulit rasanya untuk berfikir bahwa keputusan aneh yang menjerat Meiliana ini dilakukan atas dasar kebijaksaan.

Kasus ini tentu membuka tabir baru dalam misteri ketidakadilan kasus penistaan agama yang selama ini belum terjawab. Jelas ada lubang besar dalam proses hukum yang dimanfaatkan oleh orang atau kelompok tertentu untuk mencapai kepentingannya.

Meskipun belum diketahui dengan jelas relasi antara budaya suap dan vonis tidak adil kasus penistaan agama, paling tidak publik menyadari ada niat busuk orang atau kelompok orang untuk memainkan politisasi agama melalui celah hukum ini.

Gereja Tuhan berharap kasus ini adalah awal yang bagus bagi pembenahan hukum yang ada di Indonesia. Syukur-syukur dalang dan oknum yang gemar memainkan hukum dalam politisasi agama juga dapat terungkap.

Masyarakat harus mendorong terjadinya pembenahan hukum karena hukum saat ini jelas menjadi titik lemah yang dapat dimanfaatkan siapapun untuk mengacaukan keadaan, salah satunya melalui upaya politisasi agama. Budaya suap-menyuap yang sebenarnya telah lama terjadi harus menjadi perhatian penting bagi kita semua.

Melalui budaya suap-menyuap hukum dapat berubah menjadi senjata mengerikan yang dapat digunakan menjegal orang-orang baik yang sedang berjuang bagi Indonesia. Pasalnya keputusan hukum adalah sesuatu yang harus ditaati siapapun, sekalipun prosesnya terdapat ketidakadilan.

Dalam hal ini Gereja Tuhan harus berdoa agar keadilan Tuhan ditegakan atas ketidakadilan yang terjadi dalam masyarakat. Hukum negara mungkin dapat diperjual belikan, akan tetapi hukum Tuhan akan mengungkap kebusukan-kebusukan pada waktunya dengan cara yang ajaib.

 

Penulis : Gilrandi ADP

 

Comments

Related Articles

Back to top button