BeritaMujizat.com – Berita – Reshuffle jilid 2 pemerintahan Jokowi berbuntut dengan dihentikannya menteri ESDM Arcandra Tahar dari posisinya. Yang dipermasalahkan adalah soal dwi kenegaraan yang dimilikinya : Amerika dan Indonesia.
Kecerobohan administratif yang memiliki potensi membahayakan posisi Jokowi secara politik diantisipasi dengan lugas dengan langsung memperhentikan Arcandra. Meskipun masalah sudah ditutup, pertanyaan seputar itu masih tersisa. Siapa yang seharusnya bertanggung jawab akan kecolongan ini?
BIN (Badan Intelijen Nasional), Staf Presiden, Sekretaris Kabinet, Sekretaris Presiden, sampai kepada wakil presiden bukankah mereka ada untuk membantu Presiden? Mengapa hal yang sangat sederhana bisa lolos dari radar?
Peristiwa yang senada terjadi ketika Jokowi menandatangi peraturan presiden tentang kenaikan tunjangan uang muka kendaraan bagi pejabat negara yang berbuntut pemecatan Andi Widjajanto dari jabatan Sekretaris Kabinet.
Lawan politik akan selalu ada dan berusaha menjegal Jokowi melalui celah-celah administratif seperti kasus Arcandra Tahar dan Andi Wijdajanto. Meskipun secara esensi Jokowi harus menanggung kesalahan-kesalahan ini, kesalahan teknis dari pembantu presiden adalah lubang yang harus segera ditutup sehingga tidak membuat gaduh pemerintahan yang sedang mencoba untuk kerja, kerja, dan kerja.
Penyunting : Tim Berita Mujizat
Gambar : biodata.net
