BeritaMujiat.com – Berita Gereja – Demi menyatukan hati dan menyeleraskan pelayanan kampus, Campus Awakening (CA) mengadakan sebuah camp. Camp ini diadakan di rumah retreat Bukit Hermon yang terletak di kaki gunung lawu, karanganyar.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan mahasiswa dari berbagai kampus yang ada di Solo, Jogja, Semarang dan sekitarnya. Para peserta yang menghadiri camp ini merupakan para pengurus atau anggota persekutuan mahasiswa kampus (PMK) yang ada dikampus mereka masing-masing.
CA sendiri merupakan gerakan kerohanian yang menjangkau mahasiswa Kristen dan PMK yang ada di kampus-kampus. CA memuridkan dan melengkapi setiap mahasiswa agar semakin mengerti tentang kebenaran dan panggilan Tuhan.
CA sendiri berdiri sejak 2010, berawal dari beberapa orang yang digerakan Tuhan untuk berdoa untuk kampus. Kerinduan akan terjadinya pemulihan di kampus mendorong mereka mengajak dan menjangkau kampus lain untuk berdoa dan bergerak bersama.
Pesan utama yang didapat waktu camp ini adalah akan lahirnya generasi mahasiswa yang mengerti kebenaran dan panggilan Tuhan. Generasi mahasiswa yang akan dibangkitkan ini mengerti untuk apa dia belajar di kampus.
Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan TUHAN telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya.
Maka aku pun menyerahkannya kepada TUHAN; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada TUHAN.” Lalu sujudlah mereka di sana menyembah kepada TUHAN. (1 Samuel 1:27-28)
Generasi mahasiswa yang mengerti kebenaran dan panggilan Tuhan ini juga akan mengaplikasikan panggilan dan ilmunya yang didapat waktu kuliah ke berbagai bidang kehidupan.
Bangkitnya para mahasiswa ini merupakan sesuatu yang sudah dinanti-nantikan oleh Gereja Tuhan sejak lama. Mahasiswa mempunyai peran penting pergerakan Tuhan. Mereka adalah orang-orang yang diharapkan mampu menerjemahkan pesan profetis menjadi pesan untuk mentransformasi sebuah bangsa.
Mahasiswa-mahasiswa yang mengerti kebenaran dan panggilan Tuhan adalah Yusuf-Yusuf yang baru yang akan dipakai Tuhan di pemerintahan, dunia bisnis, maupun di keagamaan dan sosial. Para mahasiswa ini juga merupakan calon pemimpin yang menentukan nasib suatu bangsa.
Acara camp ini kemudian ditutup dengan doa bersama untuk Indonesia. Para peserta terlihat tak kuasa menahan tangis waktu berdoa bersama bagi Indonesia. Mereka sangat rindu Tuhan ubahkan dan pulihkan Indonesia.
Penulis : Gilrandi ADP
