Revival

Mengikuti Sungai Kebangunan Rohani, Peta Rohani Dari Perjalanan Iman Generasi Api


kebangunan

BeritaMujizat.com – Revival – Nabi Yehezkiel dalam Yeh 47:1-12 mendapatkan penglihatan profetis yang dipercaya sebagai sebuah pola kebangunan rohani dari musim ke musim.  Setiap musim bisa berbeda orang, pesan, bahkan metode, tapi prinsip-prinsip abadi yang ada selalu sama. Itulah mutiara-mutiara kebenaran yang disebut sebagai harta karun kerajaan surga.

Nabi Yehezkiel menyebutkan peta kebangunan rohani seperti sebuah alur sungai, sungai kebangunan rohani. Awal dari sungai itu adalah Bait Suci (Yeh 47:1).  Kebangunan rohani (revival) selalu dimulai dari lutut-lutu yang bertelut untuk membangun tempat kediaman Tuhan (dwelling place).

TERKAIT : Jalur Api, Menemukan Pola Ilahi Kebangunan Rohani Indonesia Baru

Kebangunan rohani tidak dimulai dari ide, program, apalagi ambisi. Kerinduan yang besar akan kehadiranNya untuk melawat umatNya. Inilah yang disebut compassion (belas kasihan).

Compassion is the driving force of the Kingdom
(Hanny Setiawan)

Tanpa belas kasihan, semua hanya program dan target.  Kebangunan rohani bukanlah sebuah kesuksesan pelayanan seorang tokoh rohani. Sejarah mungkin mencatat demikian, tapi revivalist sejati tidak pernah mencari kebangunan rohani, mereka mencari Tuhan karena dipenuhi dengan belas kasihan.

Tears of Compassion (air mata belas kasihan) yang mengalir dari tempat kediamanNya itu terus mengalir mulai dari pergelangan kaki, pinggang, sampai menjadi sungai yang tidak tersebarangi. Artinya, para revivalist terus mengalir mengikuti aliran Ilahi, mengikuti setiap belokan dari satu tahap ke tahap yang lain.

Kebangunan rohani secara pribadi akan mempengaruhi komunitas lokal, pada akhirnya akan mempengaruhi kota, bangsa, dan pada akhirnya selalu bangsa-bangsa. Tuhan selalu melihat gereja sebagai satu tubuh, setiap kebangunan sejati selalu akan membangun tubuh Kristus. Entah darimana, sekecil apapun api itu mulai, apabila terus diikuti alirannya pasti akan sampai ke satu tubuh Kristus yang sama. Itulah kedahsyatan dari sebuah kegerakan rohani.

Satu detil penting dari pesan profetis Nabi Yehezkiel ini ada di Yeh 47:1b “…sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu..“. Aliran air itu dari bawah! Sungai kebangunan rohani yang membawa peta rohani suatu musim terletak dibawah tanah. Artinya, dipermukaan tidak kelihatan tapi dibawah mengalir sangat deras.

Permukaan mungkin berupa padang gurun yang kering, tapi sungai bawah tanah akan mampu menghidupkan tumbuh-tumbuhan yang tertanam ditepiannya. Dan apabila sudah terbentuk, maka padang gurun yang paling kering pun akan berubah menjadi sebuah taman yang sangat indah. Hal ini sama dengan apa yang Nabi Yesaya katakan:

Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. (Yeh 43:19)

Sungai kebangunan rohani adalah jalan dalam perjalanan iman menuju ke gunung Sion, tempat kediaman Tuhan di tanah perjanjian. Dari awal sampai akhirnyaNya, Tuhan sendiri yang berkarya. Dari Tuhan, oleh Tuhan, bagi Tuhan (Rom 11:36).  Yeh 47:6-7 menekankan hal ini sebagai berikut:

Lalu ia berkata kepadaku: “Sudahkah engkau lihat, hai anak manusia?” Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai. Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana.  Ia berkata kepadaku:…(Yeh 47:6-8a)

Yehezkiel tidak menyadari bahwa tepian sungai tu sudah berubah menjadi taman yang luar biasa. Kebangunan Rohani yang benar selalu membuahkan kejutan-kejutan Ilahi yang kita manusia tidak bisa memikirkan. Karena memang, kebangunan rohani adalah karyaNya. Bukan kita.

Secara sederhana, ada 4 hal yang bisa disimpulkan sebagai “peta rohani” sederhana yang bisa digunakan untuk ikut serta dalam kegerakanNya.

  1. Dimulai dari hati yang haus dan lapar akan Tuhan.
  2. Memiliki hasrat (passion) yang tidak pernah berhenti (terus mengalir)
  3. Dengan iman terus melangkah mengikuti yang jalan tidak terlihat (dibawah permukaan)
  4. Selalu siap dan bersedia untuk berubah sesuai perintahNya (kejutan Ilahi)

“Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar, sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup. …Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.” (Yeh 47:8-12)

 

Penulis    : Hanny Setiawan
Sumber   : Fire Generation

Comments

Hanny Setiawan

Seorang biasa dari keluarga biasa yang dipanggil oleh Tuhan yang luar biasa untuk membangun Indonesia Baru. Indonesia baru yang akan membawa kembali api pergerakan dari Timur sampai Yerusalem melalui Asia Tenggara, India, sampai Timur Tengah. #destiny

Related Articles

Back to top button