GerejaMandat Budaya

Ketaatan Tanpa Ketepatan Menghasilkan “Kekonyolan Ilahi”


marriage-of-the-lamb

BeritaMujizat.com  – Gereja – Ujung akhir dari kotbah di mimbar adalah respon dari semua yang mendengar untuk TAAT dengan pesan yang dari Tuhan.  Sebab itu menjadi “konyol” sekali ketika kotbah yang disampaikan tidak membawa pesan yang tepat.  Ketaatan kita menjadi tidak ada artinya.  Taat untuk sesuat yang tidak tepat. Ironis.

Kekonyolan Ilahi ini terus terjadi dalam gereja Tuhan, baik lokal, organik, maupun universal.  Masing-masing kita sering ngotot dengan program sendiri, tanpa mencari dahulu kehendakNya secara  intensif. Lebih diperparah, hirarki gereja yang sangat bergantung dengan kepimpinan tunggal membuahkan kebutaan rohani kepada pemimpin yang akut. Tragis.

TERKAIT : Penyelarasan Profetis, Proses Yang Sering Dilupakan Gereja

***

KehendakNya untuk pribadi selalu demi kepentingan bersama (I Kor. 12).  Sebab itu tanpa memikirkan kepentingan bersama maka tidak mungkin kita bisa melihat dengan tepat apa kehendakNya. Kebersamaan atau ke-korporat-an inilah yang semakin hilang dalam gerejaNya.

Tubuh Kristus hanya ada satu di seluruh semesta ini.  Tidak bisa dibagi-bagi, apalagi dipecah-pecah.  Setiap pribadi harus mencari bersama kehendakNya untuk tubuh Kristus, barulah arah Ilahi (divine direction) ini diterjemahkan lebih detil keseluruh sel-sel tubuh Kristis.

Secara korporat, gereja Tuhan harus belajar mendengar bersama supaya tidak terjebak kekonyolan Ilahi.  Seperti jaman bangsa Israel berjalan di padang gurun yang dituntun tiang awan dan tiang api.  Tubuh kristus harus bersama-sama berjalan secara spiritual ketika Tuhan bergerak.  Tidak ada opsi lain, kita hanya perlu taat.

TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam. (Kel 13:21)

***

Yohanes di pulau patmos dalam hadiratNya diperlihatkan kerinduanNya yang terbesar, hasratNya yang tak terbendung adalah melihat gerejaNya, tubuhNya sebagai mempelaiNya.

…Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba…(Why 21:9)

Ini lihat mempelaiNya! Itulah kebanggaan seluruh alam semesta.  Semua menantikan tampilnya sang mempelai yang telah dipersiapkan beradab-abad dalam sejarah umat manusia.

Karena bagiNya gereja adalah mempelaiNya yang utuh, Yesus tidak tertarik dengan pelayanan yang hanya mementingkan diri sendiri.  Dia selalu mencari orang-orang yang menyiapkan gerejaNya untuk menjadi mempelai yang tak bercacat cela.  Menjadi bagian dari keluarga kerajaanNya!

Jangan konyol lagi dengan memikirkan gereja, pelayanan sendiri.  Apalagi hanya memikirkan diri sendiri.

 

Penulis  : Hanny Setiawan

Comments

Hanny Setiawan

Seorang biasa dari keluarga biasa yang dipanggil oleh Tuhan yang luar biasa untuk membangun Indonesia Baru. Indonesia baru yang akan membawa kembali api pergerakan dari Timur sampai Yerusalem melalui Asia Tenggara, India, sampai Timur Tengah. #destiny

Related Articles

Back to top button